webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
116 Chs

Chapter 79

✨✨✨

Kirana duduk di ayunan yang berada diHalaman samping rumah Revan.

Dengan semangat ia memaju mundur kan ayunanan itu dengan kaki nya dan mengabaikan Rasa sakit disikunya saat menekuk untuk memegangi tali ayunan.

"Seru banget main nya...Dirumah loe gak ada beginian Ra...,hehehe..?"tanya Revan dengan tawa mengejek.

"Waktu kecil ada sih..cuma karena gue pernah Jatuh,papa nyopot ayunan nya dan ngelarang gue main lagi...jadinya gue cuma bisa ngabisin waktu kosong gue baca novel seharian dikamar!"Seru Kirana denga wajah yang tertunduk sendu.

"Loe galak galak gini..kutu buku juga..wkwkw!"Hardik Revan yang membuat Kirana menatapnya Nyalang.

"Anjir...Gue bukan kutu buku..tapi titisan introvert..."Sahut Kirana malas dan melanjutkan aksinya memainkan ayunan.

Revan hanya terkekeh dan mulai duduk dibawah pohon yang tak jauh dari Kirana.

"Gue boleh tanya sesuatu gak Ra.."Ucap revan yang membuat Kirana sedikit menoleh kearahnya.

"Paan?"sahut kirana sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Loe Emang dari kecil galak gini ya...soalnya gue liat,loe itu kan anak paling kecil,terus putri satu satunya dikeluarga loe..."jelas Revan penasaran.

Kirana memutar bola matanya malas setelah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Revan barusan.

"Ya gaklah...Gue tuh dulu kalem,Baek,gemesin... cuma semenjak Papa dan mama sibuk ama urusan mereka masing masing...gue terpengaruh dengan dunia gue sendiri....Bisa dibilang semua ini efek gue kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua gue ...."jelas Kirana dengan nada suara sedikit tertekan dan sedih.

Revan menatap Kirana sejenak dan merasa agak bersalah pada gadis itu.

Terlebih lagi saat mengingat semua Hal yang telah ia lakukan pada nya.

Revan tidak bisa membayangkan betapa terluka nya hati kirana saat itu.

Tapi Revan berjanji pada dirinya sendiri,untuk mengubah setiap kenangan pahit mereka menjadi kenangan manis yang tidak akan pernah kirana lupakan meskipun ingatannya kembali pulih nantinya.

"Mau punya atau pun enggak...semuanya terasa menyesakkan ya ra.."Sahut Revan sambil tersenyum getir.

"Udahlah..ngapain sih dibahas...lagian kita juga bisa hidup kok.. walaupun tanpa kasih sayang dari mereka..."Sahut Kirana sambil beranjak turun dari ayunan.

"Btw ..loe anak tunggal ya?"tanya Kirana yang sempat melihat foto Revan dan papa nya diruangan tadi.

"Menurut loe..."Sahut Revan dengan wajah yang menjengkelkan.

"Menurut gue...loe 5 bersaudara ama para monyet!"ketus Kirana dengan wajah datarnya.

"Jahat amet bilangin gue Saudaraan ama monyet... berarti loe juga bilangin ortu gue Mo..."

"Eh apaan sih...gue bercanda anjir!!"bantah Kirana sambil memukul lengan Revan.

sedangkan Revan hanya tertawa melihat ekspresi kesal Kirana dan memilih menyandar kan kepalanya kepohon.

Tin..tin...

Sebuah mobil Mercedes_Benz berwarna Abu abu memasuki pekarangan rumah Revan diikuti oleh satpam penjaga rumah mereka.

Seorang lelaki paruh baya turun dari dalam itu sambil memberikan tas kantor nya pada pak satpam dan memberi aba aba untuk memasukkan mobil nya kedalam garasi rumah.

Kirana melirik kearah lelaki tersebut dan membuat tatapan mereka berdua bertemu.

Wajah dingin nan teduh itu sangat mirip dengan Revan.

Hanya saja banyak Garisan kerutan dan juga Tanda lelah diwajah yang mulai menua tersebut.

"Dia papa gue...baru pulang dari kantor..."Sahut Revan yang membuat Kirana segera mengalihkan pandangannya kearah Revan.

Sementara lelaki itu hanya menatap Nyalang mereka berdua,dan segera bergegas memasuki rumahnya tanpa berbicara atau tersenyum sedikit pun kearah mereka.

"Papa kamu galak ya..."Sahut Kirana yang Menciut setelah melihat tatapan tajam dari papa Revan.

"Beliau emang gitu...apalagi setelah kepergian mama...dia selalu was was sama yang namanya wanita...dan dia juga sering ingetin gue buat jangan terlalu percaya sama wanita,karena dia takut gue bakalan disakitin wanita kayak dia disakiti mama dulu..."jelas Revan sambil tersenyum sinis.

"Dan pada akhirnya ,gue beneran disakiti Sama wanita!!!"Bathin Revan sambil tersenyum getir tanpa diketahui oleh Kirana.

Kirana hanya mengangguk paham,dan sedikit merasa miris dengan keluarga Revan yang menurutnya lebih menyedihkan daripada keluarganya.

✨✨✨