webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
116 Chs

Chapter 63

🖤🖤🖤

"hal yang selalu kutakuti adalah kehilangan dirimu..."

AFIAN HERLANDO

🥀🥀🥀

Sudah hampir satu jam,tapi lampu indikator masih menyala terang tanda operasi masih berjalan.

Sementara itu diluar ruangan semua orang sudah panik dan menangis histeris , memikirkan keadaan Kirana yang terbaring sekarat didalam.

Mama dan angle sedari tadi saling berpelukan dan menangis.

Sementara papa mondar mandir didepan ruangan karena merasa kesal pintu ruangan tak kunjung terbuka.

Kay bersandar diam ditembok sambil menatap kosong kedepan,entah bagaimana nantinya hidupnya jika terjadi sesuatu pada adik kesayangannya itu.

***

Seorang cowok dan cewek berlarian disepanjang koridor rumah sakit .

Mereka tak lain adalah afian dan melisa yang baru mendapat kabar dari angle tentang kejadian yang menimpa Kirana.

Afian berlari kearah ruang operasi dan menatap sendu semua orang yang ada disana .

Ia berjalan perlahan kearah kay dan berdiri didepan kay dengan kelopak mata yang mulai meneteskan air mata dengan berat.

"Ki...ra...na....!"lirih afian dengan tubuh yang bergetar menahan tangis.

Kay mendongak kearah afian dan langsung memeluk afian erat,ia tau bahwa saat ini sahabatnya itu juga merasa terpuruk dengan kejadian yang menimpa adiknya.

Melisa tertegun melihat tangis afian yang pecah saat berada dipelukan kay.

Ia tidak pernah mengira bahwa afian akan sesedih itu melihat keadaan Kirana yang sekarang.

Melisa duduk bersandar ditembok lalu memejamkan matanya dan mulai berdoa pada Tuhan untuk keselamatan Kirana.

***

Lampu indikator padam bersamaan dengan pintu ruangan yang terbuka dan beberapa dokter yang keluar.

Papa dan mama segera menyerbu para dokter dengan pertanyaan mengenai keadaan Kirana.

"Gimana anak saya dok?"tanya mama.

"Bagaimana dia dok...."lirih papa.

"Tenang pak,buk...operasi nya lancar,tapi pasien masih dalam keadaan koma...kita banyak berdoa saja supaya Pasian cepat melewati masa kritis nya....permisi..."jelas dokter dan pergi dari sana.

Mama meluruh kedalam pelukan papa dan kembali terisak setelah mendengar penjelasan dokter.

Pintu kembali terbuka bersamaan dengan para suster yang membawa brankar berisi Kirana untuk dipindahkan keruangan UGD.

Semua orang menatap sendu kirana yang kini memakai penutup oksigen,infus,serta beberapa perban ditubuhnya.

***

Mama masih bergeming duduk disamping brankar kirana, sejak tadi ia hanya menatap wajah kirana yang diperban dengan sendu.

"Ma...sudahlah ma....sebaiknya kita berdoa saja supaya Kirana cepat sadar..."lirih papa sambil memegang pundak mama berharap istrinya itu tegar.

Mama mulai terisak dan segera beranjak pergi dari ruangan,ia tidak mau menangis didepan kirana.

Afian dan melisa terkejut melihat mama kirana yang berlari sambil terisak setelah keluar dari ruangan.

Sementara kay masih terdiam didalam pelukan angle, sejak tadi ia tidak sanggup untuk melihat kearah Kirana yang sedang berbaring lemah.

"Kamu gak mau liat Kirana?"tanya angle pada kay yang memeluk tubuhnya seperti anak kecil.

Kay mendongak dan menatap mata tegar angle yang berkaca kaca,lalu kembali menggeleng dan membenamkan wajahnya kembali dipelukan istri nya itu.

Papa keluar ruangan sambil menatap semua orang dengan perasaan cemas dan lelah.

"Kalian jaga Kirana ya...papa mau cari mama dulu..."lirih papa dan segera pergi dari sana untuk mencari keberadaan istrinya.

Angle dan melisa segera mengangguk sedangkan kay masih terdiam dan menatap kosong kebawah.

Afian masuk kedalam ruangan Kirana,setelah masuk dan menutup pintu.

Ia berjalan perlahan kearah brankar Kirana dan menatap sendu wanita yang dicintainya kini terbaring lemah disana.

"Kenapa loe lakuin ini Ra...kenapa loe balik ke arena itu lagi...!!"pekik afian dan mulai terisak.

Ia duduk disamping kirana sambil menggenggam erat tangan kirana yang tampak memucat dan lemah.

Dalam benak nya tidak pernah sekalipun membayangkan bahwa orang yang dicintai nya akan berada dalam kondisi seperti itu.

"Bangun ra....gue gak suka liat loe kayak gini,gue janji gak bakalan bikin loe kesel lagi...tapi please...bangun dan jadi Kirana seperti dulu...pleasee....hiks..hiks...!!"pinta afian sambil mengecup punggung tangan kirana yang ia genggam erat.

Namun kirana masih diam dan tidak merespon, hal itu membuat hati afian semakin terasa sakit .

Andai ia bisa meminta pada Tuhan agar menggantikan posisi Kirana sekarang,afian akan melakukan nya dengan senang hati.

🖤🖤🖤