webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
116 Chs

Chapter 102

💙💙💙

Lila menghela napas berat dan menatap afian yang saat ini berdiri dihadapannya namun tatapannya malah kearah pohon pohon yang ada ditaman kampus.

"Kok loe tega sih baperin tuh anak lagi,loe ngasih harapan palsu ke dia?"tanya Lila.

Afian mengernyit dan segera menatap kearah Lila dengan penuh kebingungan.

"Melisa?"Tanya Afian memperjelas ucapan Lila.

"ya iyalah..tuh anak..siapa lagi,eh Fian..kita ini udah wisuda.. jangan lagi loe buat perkara dengan baperin tuh anak..loe sendiri tau kan gimana rasanya Deket tanpa ada kepastian!"pekik Lila.

"Maksud loe apaan sih la...dihari wisuda malah bahas bahas perasaan...random lu!"seru afian mengalihkan percakapan yang menurut nya sedikit aneh.

Lila memutar bola matanya malas dan mulai bersidekap dada didepan Afian.

"Gue tanya ama loe...loe suka Ama tuh anak!?"Tanya Lila lagi penuh penekanan.

"Gak."Jawab Afian santai dan menatap Lila dengan jengkel.

"Anjir..loe gak suka tapi tadi loe peluk peluk tuh anak..bahkan bilang I love you ke dia...bangsat banget sih loe!"pekik Lila.

"Apasih la...loe sakit???,kenapa tiba tiba ngintrogasi gue terus maki maki gue sih..."ucap afian yang masih bingung dengan arah pembicaraan Lila saat ini.

Lila menghela napas berat dan melepas topi toganya sejenak untuk memberi ruang udara dikepalanya yang mulai memanas.

"Intinya loe suka Ama tuh anak,atau cuma mempermainkan dia doang!!"pekik Lila.

"Gue gak suka sama dia...dan gue gak permainin dia..dia juga tau gue gak suka sama dia,gue ngelakuin itu juga karena permintaan terakhir dia sebelum gue pergi dari Kota ini!"jelas afian dengan sedikit kesal.

Lila memicingkan kedua matanya sambil mengibas ngibaskan topi toga nya kewajah nya.

Ternyata dugaan nya masih sama,bahwa Afian belum melepas rasa cintanya pada gadis pujaannya.

"Itu artinya...loe masih suka kan sama Kirana!"pekik Lila penuh penegasan.

Afian menghela napas berat dan mengangguk cepat kemudian membuang pandangannya kearah lain.

"Kalau emang loe masih suka sama dia... kenapa loe gak nemuin dia ..."ucap Lila sedikit menyindir.

"Dia gak mau ketemu gue lagi..gue juga udah janji gak datang dihadapan dia lagi!"seru afian dengan sedikit kecewa.

"Jadi loe gak mau nemuin dia lagi...loe tau,kalau sampe terjadi sesuatu Ama tuh anak ...loe bakalan gak bisa nemuin dia selama lama nya..."ucap Lila dengan sedikit tercekat dan menahan sesak didadanya.

Deg ...

afian terkejut mendengar nada ucapan Lila yang berubah berat,melihat temannya itu kini menatapnya dengan sendu dan kecewa ,ia pun merasa bingung dengan makna ucapan nya tadi.

"Maksud loe apaan?"tanya afian semakin bingung.

"Jadi loe sama sekali gak nemuin dia dan nyari tau tentang hidup dia lagi???"tanya Lila dengan mata berkaca-kaca.

"To the poin la.. maksudnya apa!"seru afian tidak sabar dengan teka teki dari ucapan Lila.

"Kirana udah koma dirumah sakit selama dua hari..dan loe masih kekeuh buat gak liat dia...gue tau Fian kalau cinta loe gak terbalas...tapi bukan berarti loe pergi tanpa ngeliat keadaan dia...gue gak mau sebagai sahabat loe...gue ngeliat loe lebih terpuruk karena kehilangan dia buat selama lama nya..."Jelas Lila sambil berusaha menahan air matanya agar tidak menetes.

Afian terdiam dan tidak percaya dengan yang diucapkan Lila barusan.

karena dua hari yang lalu ia baru bertemu dengan Kirana dan berdebat dengannya ditengah hujan.

"Loe ngomong apasih la!"tegas afian dengan nada bingung campur khawatir.

"Dua hari yang lalu Kirana kecelakaan...dia ditabrak saat pulang dari kampus...dan yang nabrak dia itu sepupu gue... sepupu gue punya dendam pribadi sama Kirana,karena Kirana menjadi penyebab teman balap nya meninggal...Sepupu gue udah dipenjara sekarang,tapi Kirana belum juga sadar dari koma nya..."Jelas Lila dan merasa kasihan dengan nasib sahabatnya itu.

Napas Afian tercekat dengan rasa sesak yang menusuk nusuk kedalam hatinya.

Lagi dan lagi... orang yang ia cintai harus berhadapan dengan maut.

Walaupun terus merasakan sakit hati,tapi afian selalu berharap bahwa dia lah yang harus berada diposisi itu,bukan orang yang sangat dicintainya.

Setelah bergelut dengan pikiran nya sejenak, Afian berlari meninggalkan Lila sambil membawa buket bunga yang ia pegang dari tadi.

Ia sudah tidak perduli lagi dengan acara wisuda yang hampir selesai,saat ini ia hanya berpikir untuk menemui Kirana dirumah sakit.

Ia berjalan cepat kearah parkiran dan segera masuk kedalam mobil Mama nya yang saat itu dibawa kekampus.

***

Memakai Seragam wisuda dan membawa bawa buket bunga,afian berlarian dengan tergesa gesa dikoridor rumah sakit.

Bahkan tidak banyak orang yang berlalu lalang menatapnya penuh kebingungan dan aneh.

"Mbak...pasien atas nama Kirana Winata!"seru afian pada Suster yang tidak melihat Kirana diruangan UGD.

"Pasien sudah dipindahkan keruangan tulip lantai 6 mas.."Jelas suster dengan ramah.

Afian segera mengucapkan terima kasih dan melanjutkan pencarian nya.

Setelah tiba dilantai 6,Afian menatap semua nama yang ada dipintu ruangan sambil berjalan tergesa gesa.

✨Tulip room ✨

Setelah berdiri didepan ruangan yang ia cari, afian Segera membuka pintu dan masuk kedalam.

Ia melihat Kirana sedang terbaring sendirian disana,dan tidak ada yang menjaganya sama sekali.

Ia pun berjalan perlahan kearah brankar Kirana,lalu meletakkan buket bunga diatas nakas yang ada disamping Kirana berbaring.

Sebelum afian mengatakan sesuatu, Kirana mulai mendeteksi orang yang saat ini berada disekitar nya,namun ia enggan membuka matanya yang terasa berat .

"Van...,Bg kay masih belum datang juga ya...Kepala gue masih pusing,loe panggilin dokter ya.."Ucap Kirana lemah tanpa membuka matanya sedikit pun.

Hati afian terasa sesak saat mendengar Kirana mengira dirinya adalah orang lain, ternyata hadirnya sudah seasing itu dihidup nya.

Ia pun menghela napas berat lalu berjalan meninggalkan ruangan tanpa berkata sedikit pun.

Ia merasa bahwa ia harus benar benar pergi dari hidup Kirana sekarang,karena hadirnya sudah tidak dibutuhkan lagi.

Terlebih Ada orang lain yang bisa menjaganya Sekarang ,dan kondisinya juga sudah membaik.

tidak ada lagi yang harus dikhawatirkan dan diharapkan.

💙💙💙