Putri Rheina segera berdiri dengan anggunnya dengan memperbaiki postur tubuhnya. Para putri lainnya segera berderet di sisi kiri dan kanan untuk memberikan jalan bagi Nizam dan Ratu Sabrina. Nizam tampak datang dengan wajah datar dan dingin. Ia sama sekali tidak ingin berpura - pura sedang bahagia kalau bayangan Ammar yang bersimpuh di Nisan makam Zarina begitu membayangi kelopak matanya.
Hari ini Ia merasa jadi orang yang paling kalah. Ia kalah karena tidak bisa melindungi jendralnya dari kejahatan orang lain. Ketidak adilan yang dirasakan Imran membuat Imran berkhianat dan pengkhianatan Imran membuat Ammar kehilangan istrinya. Ia harus berusaha merubah segala sikapnya. Sudah saatnya Ia menata ulang segala taktik dan strateginya. Mungkin Nizam harus sudah belajar untuk bersikap adil termasuk kepada para istrinya agar tidak jatuh korban lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com