Mendengar perkataan Pangeran Husen, Maya seketika berhenti menangis. Ia memang menyayangi Pangeran Husen tetapi menikah dengannya sungguh bukan tujuan utamanya. Ia sama sekali tidak mencintai Pangeran Husen apalagi Pangeran Husen memiliki tiga istri. Jangankan jadi istri ke empat Pangeran Husen, andaikan Pangeran Husen belum memiliki istripun Ia tidak ingin menikah dengannya. Ia hanya ingin hidup sendiri. Hanya saja Maya sedih karena Ia seperti seonggok sampah yang dibuang dengan tanpa pertimbangan.
"Yang Mulia tahu kalau Hamba sama sekali tidak ingin menjadi istri Yang Mulia " kata Maya dengan tegas. Ia bukan wanita yang gila harta atau jabatan. Walaupun dengan menikahi Pangeran Husen Ia akan mendapatkan banyak harta dan akan menjadi putri tapi Ia sama sekali tidak tertarik dengan itu semua. Tidak ada keinginan menjadi seorang istri baginya apalagi jika niatnya karena harta atau jabatan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com