Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau Ia akan mengalami hal seperti ini. Bayangan malam pengantin bersama Pangeran Nizam yang selama ini Ia dambakan semakin jauh dari angannya. Teriakan kesakitan Putri Rheina diiringi kerutan pada kening Pangeran Barry.
Mata Pangeran Barry terbelalak ketika Ia menyadari betapa sulitnya, Ia membenamkan tubuhnya. "Kau... A...apa yang terjadi?" Hanya itu yang mampu Pangeran Barry katakan sebelum Ia larut dalam kenikmatan yang luar biasa. Tubuh Indah yang terbaring di bawahnya itu menggeliat menahan sakit. Air matanya mengalir deras bagaikan air bah.
Sebagai pria yang sangat berpengalaman dan memiliki banyak istri dan selir dalam haremnya. Pangeran Barry tahu benar kalau tubuh yang ada dihadapannya ini masih suci.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com