"Sayang, kenapa ini sulit sekali?" Aldrich mengeram dalam saat tangan Bika meremas punggungnya, Aldrich merasakan miliknya dicengkeram begitu erat oleh milik Bika, sungguh seandainya Aldrich tidak mengingat malu, ingin rasanya dia mengumpat saat merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan. Kedua tangan Bika semakin erat mencegkeram punggung suaminya. Bibirnya mendesiskan sakit, Aldrich semakin tidak tahan melihat Bika merasakan kesakitan.
Aldrich menegakkan tubuhnya, mengambil ancang-ancang dan mendorong miliknya masuk dan akhirnya keduanya telah menyatu. Air mata mengalir menyusuri pipi Bika, dia memejamkan matanya dengan rapat sementara Aldrich mendongakkan kepalanya menatap wajah Bika. Sekarang dia berhasil menenggelamkan seluruh miliknya, dia terdiam meresapi sensasi nikmat yang membuatnya hampir gila.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com