"Tunggu!"
Hendar meraih tangan Baby. Sontak saja itu membuat Baby tidak bisa pergi dari sana.
"Lepaskan!" Dia berbalik membentak. Tak lupa Baby menghentakkan tangannya agar terlepas dari jerat Hendar.
"Apa ini yang disebut dengan perlakuan Bos terhadap rekan bisnisnya?" keluh kesah Baby.
Raut ketidak sukaan Baby terlihat jelas. Terutama dirinya yang merasa terusik dengan Hendar.
Mengapa juga Jayusman Batubara memerintahkan dirinya untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan di bawah naungan Hendar?
"Bagaimana jika kita makan siang? Di dekat sini baru saja dibuka restoran Jepang. Makanan di sana sangat enak-enak. Apa kau mau ikut denganku? Setidaknya anggap ini sebagai tanda akan kerja sama perusahaan kita," papar Hendar.
Dia berdalih ini sebagai jalan bagi mereka untuk bekerja sama. Namun, dalam hati dia mengharapkan hal lebih.
Baby berpikir untuk sejenak. Ingin dia menolak, entah kenapa hatinya memilih menerima?
"Baik. Aku terima," ujar Baby.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com