Tatapan Amila tertuju pada Seira yang tak juah darinya. Langkahnya mendekat tapi Seira tak bergeming, teyap di tempatnya tak melakukan apa- apa.
"Kau tahu apa yang membuatku seperti ini, hm?" tanyanya.
"Eh, lo ngapain, sih? Jangan deket- deket Seira!" ujar Mery sambil menarik Amila mundur.
Senyum sinis terpatri di wajah gadis itu, lalu menatap Mery tajam bagai siap melayangkan nyawanya dan hal itu membuat Mery tak berkutik.
Alvin memperhatikannya, bagaimana Amila berubah. Dia menyadarinya meskipun tidak menampilkan secara jelas perubahan itu. Tapi hal itu membuktikannya oada Alvin. Amila yang awalnya lembut kini berubah menjadi seseorang yang agresif.
Seira juga memperhatikannya karena itulah menghentikan Mery yang hendak membalas tatapan tajam Amila.
"Katakan saja jika itu menganggumu," kata Seira.
Mendengar itu Amila mengalihkan perhatiannya perlahan pada Seira, lantas tertawa sinis. "Gak usah sok baik, kau gak tau apa yang udah aku lalui, sok suci," balasnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com