Hidup Demi Diri Sendiri (1)

Lift tiba di lantai pertama. Dengan suara ding, pintu lift terbuka.

Xu Weilai menundukkan kepala. Rambutnya yang panjang menutupi wajahnya. Ia mengangkat tangannya dan dengan cepat menyeka air mata di sudut matanya. Xu Weilai juga menghembuskan hidungnya dengan kuat, kemudian berjalan keluar.

Meskipun sudah larut malam, tapi rumah sakit masih dipenuhi dengan mobil dan orang. Tanpa memperdulikan itu, Xu Weilai segera menghentikan taksi dan membuka pintu untuk masuk.

Karena matanya masih merah, ia hanya melirik ke arah sopir untuk menyebutkan alamat apartemennya. Kemudian, ia segera menundukkan kepalanya lagi.

Namun, entah ini ilusi atau bukan, Xu Weilai merasa bahwa sopir itu agak familiar. Tanpa sadar ia pun mengangkat kepala untuk melihat wajah sopir itu. Sayangnya sopir itu membelakanginya dan mengenakan topi, Ia pun tidak bisa mengidentifikasi wajah sopir itu untuk sementara waktu.