"Ayah…" panggil Mo Liancheng sembari melihat ke bawah. Ini merupakan pertama kalinya dia mendengarkan ayahnya berbicara seperti ini.
"Sudah lama ayah menyembunyikan hal ini di dalam hati dan tidak pernah mengatakannya," kata Kaisar.
Mo Liancheng tampak sedikit bimbang dan mengeluarkan pusaka emas dari lengannya. "Ayah, ini dia," ucapnya.
"Tidak, aku tidak akan mengambilnya kembali darimu dan aku tidak berhak untuk mendapatkan benda itu," balas Kaisar. Saat ini, dia menatap pusaka emas itu dengan ekspresi wajahnya yang tampak sangat bermartabat dan penuh dengan hormat.
"Mengapa?"
"Apakah kamu tidak tahu?" Kaisar terkejut dan bertanya, "Apa kaisar terdahulu tidak pernah memberitahumu apa kegunaan pusaka emas ini?"
"Tidak, dia hanya memberikan pusaka emas ini dan tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya berkata bahwa itu bisa memerintahkan tiga pasukan tentara. Waktu itu aku juga tidak mencari tahu lebih dalam," jawab Mo Liancheng.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com