Keduanya tidak melanjutkan pembicaraan lagi. Suasana di dalam kereta menjadi aneh seketika. Seperti ada tekanan yang membuat orang tak bisa bernapas. Qu Tan'er mengerjap, kemudian melirik Mo Liancheng yang sedang beristirahat sambil memejamkan mata. Sudut bibir Qu Tan'er terus bergerak, seolah-olah ingin mengucapkan sesuatu tapi niat itu kemudian diundurnya.
"Yuu…" Terdengar suara pengawal yang menghentikan kuda. Kereta kuda pun berhenti.
"Tuan, sudah sampai." kata Yuhao sambil melompat turun, dia membuka gorden kereta dan menunggu orang di dalamnya turun. Mo Liancheng melirik Qu Tan'er sekilas, lalu tanpa berkata apa-apa lagi dia pun turun dari kereta kuda.
"..." Qu Tan'er merenggangkan bahunya dan merasa sangat sial. Dia tidak berbuat salah tapi malah di acuhkan dan tak dianggap, tentunya ini bukan hal yang menyenangkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com