Qu Tan'er melihat kepergian Yuhao. Kemudian dia menyembunyikan rasa cemas di dalam hatinya dengan rapat. Dia berharap tidak ada hal buruk yang akan terjadi.
"Nyonya Kedelapan, silakan berpindah kereta kuda." Pengawal Istana memberi petunjuk dan berkata dengan hormat.
"Baiklah, pengawal." Qu Tan'er berkata dengan sopan dan berjalan menuju pintu kereta. Jingxin dan Shixue mengikuti dengan hati-hati, tetapi wajah mereka bermartabat.
Kereta dari Istana perlahan berjalan maju dan menjauh dari Kediaman Pangeran Kedelapan. Tidak butuh waktu lama berada di jalan untuk tiba di tempat tujuan, tetapi waktu yang diperlukan untuk perjalanan juga tidak sedikit.
Pengawal Istana mendesak agar Qu Tan'er buru-buru menemui Ibu Suri, tetapi dia malah memperlambat langkahnya. Dia berjalan selangkah demi selangkah. Dia juga bermaksud untuk mengulur-ulur waktu sambil menunggu kedatangan Mo Liancheng.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com