"Gimana Win, enak?"
"Enak banget Bu,"
"Nanti gantian ya punya ibu dibikin enak sama kamu. Ibu ke kamar mandi dulu," ujarnya berdiri dan melangkah ke kamar mandi.
Saat kembali dari kamar mandi, Bu Rum menyodorkan segelas besar teh manis hangat.
Sodoran teh manisnya langsung kusambut dan kuteguk.Terasa hangat dan nikmat setelah tenaga hampir terkuras dan kini kembali segar. Saat itu baru kusadari Bu Rum masih bugil tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya.Aku kembali terpaku pada tubuh bahenolnya yang masih lumayan mulus.
Wanita berpinggul besar dan berdada montok namun sudah agak kendur itu,meskipun sudah menjadi nenek masih sangat menggoda. Jembutnya yang keriting lebat terlihat basah. Mungkin habis dibersihkan di kamar mandi untuk menghilangkan bekas air maniku.
"Mau lagi Win?" ujarnya mendekat dan berdiri tepat di tempat aku duduk. Kini memang giliranku untuk memuaskannya setelah kenikmatan yang diberikan padaku. Aku bingung harus memulai dari mana dan melakukan apa pada Bu Rum karena memang belum pernah pengalaman dengan perempuan.
Hanya dari sejumlah film BF yang sering kutonton, wanita kelihatannya sangat suka kalau memeknya dijilat. Maka aku langsung turun dari kursi panjang dan berjongkok di depan Bu Rum. Memeknya yang besar membusung kini tepat di hadapan wajahku.
Jembut keriting lebatnya terlihat basah. Dan Bu Rum, melihat aku hanya terbengong memandangi bukit kemaluannya, langsung mengangkat kaki kirinya dan di tumpukan pada kursi panjang. Karena pahanya yang terbuka kini aku bisa melihat lubang memeknya yang nampak sudah longgar.
Lubang memeknya menyerupai lorong panjang. Bahkan kulihat itilnya yang mencuat di ujung atas belahan memeknya.
Kembali aku menyentuh dan mengusap memeknya. Bibir luar memeknya yang berwarna coklat kehitaman penuh kerutan dan terasa lebih tebal.
Namun makin ke dalam lebih lembut dan basah serta warnanya agak memerah.Kudengar Bu Rum mendesah saat jariku menyelinap masuk menerobos lubang vaginanya. Rambut kepalaku diusap dan diremas-remasnya.
Desahannya mengingatkanku pada suara wanita yang tengah disetubuhi di adegan film BF. Aku jadi terangsang. Kontolku kembali menggeliat dan bangkit. Sambil mendesah, Bu Rum tak hanya meremas dan menjambaki rambut kepalaku.
Tetapi ia berusaha menarik dan mendekatkan wajahku kememeknya. Aku jadi tahu, nampaknya ia tidak ingin memeknya hanya dicolok-colok dengan jariku, Aku yang memang sudah kembali terangsang langsung mendekatkan mulutku dan mulai mengecupi lubang memek Bu Rum.