Spin-off 12| Tujuan Hidup

“Jadi, semuanya sudah clear?” tanya Max sembari menaikkan alis kepada pria di seberang meja.

“Ya, clear,” angguk Thomas sambil menyunggingkan senyum formal.

Tiba-tiba saja, helaan napas lega berembus dari mulut Max. “Kalau begitu, apakah kau punya waktu untuk membahas hal lain di luar pekerjaan?”

Mengerti arah pembicaraan rekannya, mata Thomas sontak menyipit. “Kau pasti ingin membahas tentang pertemuanku dengan Lena.”

“Tepat sekali,” sahut Max sebelum mengisi cangkir tamunya yang telah kosong. “Putraku sangat bersemangat untuk melihat Lena berpacaran. Aku juga tidak mengerti apa motifnya. Tapi, karena dia sangat menginginkannya, aku terpaksa meminta bantuanmu. Kuharap kau tidak terganggu dengan permintaanku itu.”

“Kau tidak perlu khawatir, Max. Aku mengiyakan idemu bukan karena sungkan, tapi karena aku memang sedang mencari calon istri. Dan sebenarnya, Lena sama sekali tidak buruk.”