Cayden berhenti menggoyangkan kaki ketika sang ayah membawanya memasuki apartemen Mia. Kondisi ruang yang tertangkap oleh mata bulatnya merupakan pemandangan yang belum pernah ia lihat. Tidak satu pun benda tertata pada tempatnya.
“Mi ... ya ... jajajaja!” seru bayi itu sembari meruncingkan telunjuk ke depan.
Setelah menghela napas samar, wanita yang berdiri di samping suaminya pun mengangguk. “Benar. Mia akan marah besar jika dia tahu rumahnya telah diubah menjadi kapal pecah.”
“Tidak akan ada seorang pun yang percaya jika Julian sedang mencari paspor,” gumam Max seraya lanjut berjalan, melangkahi bantal-bantal sofa yang berserakan di lantai.
“Sepertinya, kakakmu mulai kehilangan akal sehat,” timpal Gabriella sembari mengangkat bantal yang baru dilangkahi oleh suaminya dan memindahkan benda itu ke tempat yang seharusnya.
Tepat pada saat itu pula, seorang pria dengan rambut acak-acakan melintasi ruang. Begitu melihat kehadiran para tamu, langkahnya langsung membeku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com