Gabriella menggeleng dan mendorong dada sang suami. “Bukankah kau selalu menyebutku sebagai orang yang merepotkan? Sekarang sudah waktunya bagimu untuk melepasku. Kau tidak akan memiliki beban lagi jika aku pergi.”
“Apa yang sebenarnya dikatakan oleh peneror itu, hm? Kenapa kau berubah pikiran seperti ini? Kita sudah sepakat untuk mencari solusi.”
Alis sang wanita berkerut semakin dalam. “Kurasa, peneror itu benar. Jika tetap bersamamu, aku akan lebih tersiksa, apalagi jika kau kehilangan jabatan dan kepercayaan orang-orang. Kau bukan hanya akan melampiaskan nafsu, tetapi juga kemarahan kepadaku. Aku tidak mau menanggung semua itu.”
Dada sang pria seketika terimpit kekecewaan yang lebih besar. “Aku tidak mungkin melakukan hal itu kepadamu,” terangnya dengan asa yang semakin menipis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com