“Kalau begitu, berlututlah di hadapan Gabriella. Minta maaf kepadanya dan berjanjilah tidak akan mengulangi kesalahanmu lagi,” ujar Max tanpa sedikit pun keraguan.
Untuk sesaat, suasana menjadi hening. Istri sang CEO masih terkurung dalam keterkejutan, tak menyangka jika sang suami begitu menjaga derajatnya, sedangkan Cherry hanya bungkam, mempertimbangkan syarat yang diajukan. Kerut alis tak senang telah memayungi mata gelisahnya.
Belum sempat Gabriella meminta kelonggaran kepada sang suami, si wanita cantik sudah lebih dulu berlutut dengan kepala tertunduk.
“Maafkan aku, Nona. Lain kali, tidak akan kuulangi lagi. Aku benar-benar tidak tahu bahwa Anda kekasih Max.”
Wanita berhati lembut sontak mendesah tak tega. Namun, ketika ia hendak menyentuh pundak Cherry, sang suami menahannya.
“Kau tidak perlu mengasihaninya, Gaby. Dia memang harus mengingat momen ini agar tidak semena-mena kepada siapa pun, khususnya dirimu.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com