Max mulai terbawa suasana. Ia tidak bisa lagi berdiri diam. Sesekali, tubuhnya tertarik ke depan, membuat perempuan yang sedang terdesak semakin kebingungan.
“Baiklah! Aku akan menjiplak pola,” seru Gabriella akhirnya menyerah. “Apakah kau puas?” tanyanya kesal.
“Hampir,” sahut pria yang tersenyum tipis di belakangnya. Setelah mendatarkan wajah, Max membantu sang istri kembali tegak dan merapikan pakaian.
Tiba-tiba, terdengar suara pintu diketuk. Perhatian suami istri itu kembali teralihkan.
“Tuan Roberto sudah tiba, Tuan,” seru seorang wanita dari balik pintu.
Ekspresi sang CEO langsung berubah hangat. “Akhirnya, dia datang juga.”
Sedetik kemudian, ia mendudukkan Gabriella ke kursi di sisi meja, lalu meletakkan kertas-kertas pola di hadapannya.
“Jadilah anak yang baik! Jangan sampai rekanku terganggu karenamu!”
Tanpa memedulikan sorot mata Gabriella yang meruncing, Max menghampiri pintu.
“Masuklah!”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com