webnovel

Kekaisaran Bluesphere

Saat ini semua orang berada di ruang makan manor keluarga Claude untuk makan siang. Tidak seperti sebelumnya, suasana di sini sangat ramai karena banyaknya orang yang ada di dalam ruang makan ini. Di sana ada seluruh anggota Ultimate Magician Society yaitu Shin Wolford, Agustus von Earlshide, Maria von Messina, Sizilien von Claude selaku putri ketiga pemilik manor, Alice Corner, Thor von Flegel, Lynn Hughes, Yuri Carlton, Tony Freed, Julius von Littenheim, Mark Bean, Olivia Stone (hadeh, banyak amat anggotanya padahal hanya ada satu yang penting). Selain mereka, ada juga Merlin Wolford, Melinda Bowen, May von Earlshide, Naruto Uzumaki, dan Eriza Starlight.

Sementara Anggi Ultimate Magician Society sedang bercakap-cakap dengan riangnya padahal inj tidak sopan untuk dilakukan ketika makan, Naruto memiliki wajah yang murung memikirkan tentang kakak perempuannya yang tidak ada di tempat ini dan sedang melakukan urusan di tempat lain.

"Apa kamu masih mengkhawatirkan tentang kakakmu?" tanya August yang duduk di sebelah Naruto dengan senyuman lembut.

"Ya, aku sedikit khawatir dengannya. Aku tahu dia kuat dan aku sendiri tidak tahu sampai mana kekuatan Nee-san, tapi tetap saja merupakan tindakan yang gegabah melakukan ini seorang diri," jawab Naruto dengan wajah yang memelas.

"Tenang saja. Menggunakan sihir Teleportasi-nya, aku yakin dia pasti akan selamat entah bagaimana. Lagi pula, seharusnya kamu lebih tahu tentang kakakmu itu, 'kan?" kata August untuk menenangkan Naruto.

"Ya, kamu benar. Tidak mungkin Nee-san akan kalah. Bahkan jika kalah, aku yakin dia bisa melarikan diri dengan cepat." Wajah memelas Naruto sedikit berubah saat dia mengingat kembali apa yang bisa Elena lakukan.

---

Kembali ke beberapa saat yang lalu ketika Elena merasa kesal pada Shin yang memanggilnya sebagai gadis rakus. Untuk membuat waktunya tidak terbuang sia-sia, Elena berusaha mengorek sedikit informasi yang diketahui oleh Pangeran Pertama Earlshide —August von Earlshide—.

"Bisakah kamu memberitahu mengenai beberapa hal mengenai kekaisaran Bluesphere?" minta Emera dengan wajah tersenyum ramah, seakan tidak menganggap jika yang dimintai adalah sesuatu yang aneh.

"Kenapa kamu bertanya tentang itu padaku? Bukankah kamu bisa mendapatkan informasi dari para pedagang? Aku yakin kamu yang melakukan perjalanan pasti telah mendapatkan satu atau dua informasi dari mereka." August berubah menjadi serius ketika Elena menanyakan itu padanya.

"Pedagang memang merupakan jaringan informasi yang hebat karena mereka tersebar di berbagai kerajaan dan saling membagikan informasi satu sama lain untuk agar saling mendapatkan untung lebih besar dan mempertajam hubungan baik. Tapi, aku tidak akan mengatakan mereka mengatahui semuanya, terutama kekaisaran Bluesphere, lho." Elena membuat sebuah seringai misterius.

"Benar juga, aku yakin kamu sudah tahu jika kerajaan Earlshide dan kekaisaran Bluesphere sedang melakukan peperangan saat ini. Selain itu, kekaisaran Bluesphere merupakan pilihan paling buruk untuk para pedagang, jadi kamu tidak bisa mendapatkan informasi apapun mengenai tentang ini."

August sebagai Pangeran Pertama tentunya tahu tentang kondisi negara di sekitar kerajaannya. Ini diperlukan karena tanggung jawabnya sebagai pewaris tahta memaksakannya berpikir maju dan dia diharapkan siap untuk memimpin negara ini suatu nanti.

"Benar sekali, tidak ada satupun pedagang yang tahu secara mendetail mengenai kondisi kekaisaran itu." Elena berjalan mendekat pada August. "Sebagai negara musuh dari kekaisaran, aku yakin kalian memasukkan beberapa intel kalian padanya." Elena berjalan memutari August. "Aku hanya ingin mendapatkan beberapa informasi kecil yang kalian inginkan. Sebagai gantinya, …." Dia melanjutkan dengan mendekatkan bibirnya pada telinga August dan mengatakan, "Aku mungkin bisa memberikan beberapa sihir, lho."

August sedikit mengeluarkan keringat dingin dari punggungnya, berpikir keras atas tawarannya Elena. Sebuah teknik sihir terlihat sangat menggiurkan karena kemajuan dari sebuah negara bisa terlihat dari sihir yang mereka miliki. Tapi di satu sisi, jika sihir terlalu maju, ini malah akan bisa membahayakan sebab bisa digunakan sebagai alat perang.

"Bu-Bukankah kamu terlalu berlebihan, Elena. Walaupun kamu memiliki sihir yang bagus, ta—," kata-kata Shin terpotong karena sesuatu terjadi padanya.

*Zzrrtt!*

Dengan kecepatan yang tinggi, bayangan di bawah kaki Shin bergerak dan langsung melilitnya. Bayangan itu juga menyumpal mulutnya sehingga dia tidak bisa mengatakan apapun yang mungkin akan mengganggu negosiasi Elena.

"Gluk!" Mereka yang lainnya menelan ludahnya melihat Shin yang dilumpuhkan dalam waktu singkat.

Naruto dan Eriza masih belum tahu kekuatan sesungguhnya dari Shin, tapi keduanya dapat mendengar dari rumor bahwasanya Shin merupakan orang terkuat di kerajaan ini. Selain itu, masalah utamanya keduanya tidak berani untuk melawan Elena yang kekuatannya jauh di atas mereka berdua.

Untuk May, dia merasa takut ketika merasa bila persoalan ini menjadi serius. Matanya menjadi membulat dan gemetaran, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pada dasarnya, dia memang hanya merupakan Putri dan tidak memiliki kekuatan tempur apapun. Tidak ada yang bisa dia lakukan dalam situasi ini.

"Aku hargai tawaran baikmu, tapi kerajaan kami masih belum memerlukan sihir." August berjalan maju menjauhi Elena. "Memang terdengar bagus saat kami mendapat sihir yang hebat, tapi jika itu tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas masyarakat, maka sihir itu hanya akan digunakan untuk pertarungan antar warga sipil dan malah menghancurkan negara ini."

August menatap pada pemandangan di kaki gunung. Di sana adalah hutan di mana Shin dibesarkan sebelum masuk ke sekolah sihir. Tidak ada yang hebat dari pemandangan itu, hanya hamparan pepohonan hijau dengan pegunungan yang mengelilingi tempat ini. Sungguh, lokasi yang sangat terpencil dan jauh dari hiruk-pikuk kesibukan dunia ini. Dengan kondisi seperti ini, wajar saja bila Shin tidak tahu apa-apa ketika dia baru keluar dari hutan.

"Tenang saja, ini bukan sihir serangan atau sihir hebat yang berhubungan dengan pertarungan. Malahan, ini akan membantu komunikasi di dunia ini. Apa kamu bisa membayangkan saat mata-matamu berada di kerajaan lain dan bisa menyampaikan informasi yang mereka miliki dengan hitungan detik?" Elena mengangkat bahunya, memberikan waktu agar August dapat memiliki lebih banyak waktu berpikir.

August memejamkan matanya sambil bersedekap, berpikir apakah dia akan menukarkan informasi mengenai kekaisaran Bluesphere dengan sihir yang dimaksud Elena. Setelah memikirkan ini selama beberapa saat, akhirnya dia menemukan jawaban yang dirasanya sebagai pilihan paling tepat.

August membuka matanya dan berbalik pada Elena. "Maaf saja, tapi aku menolak tawaranmu. Memang benar, tawaran yang kamu berikan sangat menggiurkan dan ini mungkin bisa memajukan kerajaan beberapa ratus tahun ke depan. Tapi, sebagai Pangeran Pertama, aku tidak bisa membiarkan informasi rahasia kerajaan ini pada orang asing yang tidak jelas asal-usulnya."

Naruto menggigit bibir bawahnya ketika dia menahan takut mendengar jawaban August. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Kakak Perempuannya, tapi dia ingin tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Naruto sangat memahami jika Elena merupakan kakak perempuan yang baik walau terkadang sedikit menggodanya, namun entah mengapa, dia merasa jika saat ini Elena mengeluarkan aura berbeda dari biasanya.

Saat ini, Naruto merasa bahwa Elena merupakan seseorang yang berasal dari dunia yang keras, di mana pertukaran informasi dapat menentukan kehidupan seseorang. Dia tidak tahu apa yang ada di dalam kepala Kakak Perempuannya dan hanya dapat merasa merinding dengan ini.