Udara yang sedikit berkabut.
Langit tampak putih bersih, sedikit kebiru-biruan.
Tanah yang dipijak terasa ringan, pasir-pasir yang menempel di kaki langsung berjatuhan ketika kaki itu diangkat ke atas untuk membuat jatuh pasir-pasir yang menempel. Tanah itu adalah tanah pesisir pantai, pasir putih sedikit kecoklatan.
Di depan sana terpampang jelas hamparan laut biru yang tidak pernah tenang dengan riak ombak kecil. Air pasang surut yang terus menyapa dan meninggalkan pesisir setiap detik. Datang dan pergi, terus saja begitu. Menyapu bagian pesirir, lalu airnya tertarik lagi ke arah laut. Begitu seterusnya.
Edgar tersenyum. Ia melihat wanitanya sedang duduk menghadap riak air alut yang terus menyapa pasir pantai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com