webnovel

Rencana Pertunangan Warren

Warren Sangat kecewa dengan perkataan Papa nya, Selama ini dia tidak pernah sekali pun melawan kedua orang tua nya, Walaupun dia Tau kalau Papa nya sangat keras terhadap mereka semua anak-anak nya biasanya Warren selalu menurut dan tidak mau membantah tetapi kali ini kesabarannya terhadap Papa nya sudah mulai habis, Akhirnya Warren memutuskan untuk minggat dari rumahnya untuk sementara Waktu.

Di tengah jalan Warren berniat untuk menemui Cathlin terlebih dahulu sebelum dia Pergi entah kemana tetapi niat nya itu diurungkan nya, Dia tidak mau Cathlin ikut -ikutan kena imbas nya dari masalah keluarga nya lebih Tepatnya : Warren tidak ingin melihat Cathlin Kwatir pada dirinya,

Akhirnya dia berencana untuk menginap di tempat Temannya yang ada di kota Medan.

Waktu menunjukkan Pukul 20:01 Warren menambah kecepatan Motornya, Jarang anatat Kota lubuk Pakam dengan Medan Tempat Kos Teman nya Sekitar 1,5 jam Perjalanan Walau begitu jauh Tetapi Niat nya sudah bulat untuk pergi dari rumahnya.

Warren bingung entah apa yang akan terjadi dengan kehidupannya esok hari, Dia bingung harus berbuat apa, Kemudian di matikan nya Ponselnya agar tidak ada yang bisa menghubungi nya.

Dingin nya Angin Malam saat berkendara membuatnya menggigil sekali -kali Dia hampir menabrak Kendaraan Lain di depannya Rasa lelah ditambah dengan Pikiran nya yang begitu kalut membuat konsentrasinya buyar saat mengendarai sepeda motornya.

Pukul 21:45 akhirnya dia baru tiba di depan rumah Teman nya kondisi Kamar kos nya begitu memprihatin kan ukuran kamar 2* 3 meter tempat teman nya tinggal begitu sempit jika dibandingkan dengan Luas kamarnya di Rumah nya sangat berbeda jauh, Tetapi niatmya Sudah bulat untuk tinggal dan menumpang untuk sementara Waktu di sana.

Setelah kelelahan sambil menahan Rasa Lapar Warren memaksakan untuk tidur, dengan Kondisi uang sisa di Sakunya hanya 500.000 Dia harus berhemat agar sisa uang nya mampu bertahan untuk beberapa hari kedepan.

Disisi lain Cathlin yang begitu kesal menunggu kedatangan Warren yang tak kunjung tiba serta Nomor Phonselnya yang tidak Aktif membuat nya begitu gelisah tidak biasa nya Warren begini sebenarnya ada apa dengan nya bisik nya dalam hati.

setelah menunggu lama Akhirnya Cathlin tertidur di Kasurnya lengkap dengan Pakaian nya yang sebelumnya belum digantinya saat berencana ingin jalan dengan Warren.

Sementara Tere yang Cemberut sedari tadi menunggu kedatangan Warren dirumah nya.

"Tan sebenarnya Warren kemana sih? kok blom pulang Juga?" Tanya Tere dengan nada cemberut.

" Tadi Sore dia keluar Katanya ada urusan penting dengan teman nya Re, Tante juga Kwatir kok sampai jam segini dia belum pulang ya? Kamu udah Coba Telpon dia gak Re?" Mama ya Warren semakin kwatir dengan Anaknya yang belum pulang juga dalam hatinya berbisik apa Warren betulan Minggat ya?.

" Ya Pak Andi Kok Warren nya belum ada juga ya, Pada hal ini sudah mau malam Pak, Sebenarnya maksud kedatangan kami tadi mau membicarakan tanggal Pertunangan mereka Pak, Setelah Saya dengan Mamanya Tere berdiskusi kami punya idea Bagaimana kalau Tere dan Warren kita tunangkan aja dulu, Kemudian saat mereka lulus nanti baru kita Tentukan Tanggal pernikahan nya Gimana Pak Andi?" Papa nya Tere memulai pembicaraan mereka dengan Tenang.

" Maaf Pak, bukan nya Saya menolak Tetapi alangkah lebih baiknya kalau kita bicarakan ini semua saat Warren dan Tere ada disini sedang kan untuk kondisi saat ini Warren nya tidak ada, Kami gak ingin mengecewakan Warren Pak : saya bermaksud ingin menjelaskan alangkah baiknya jika mereka setuju dulu dijodohkan baru kita pikirkan Rencana selanjutnya bukan begitu Tere? " tiba -tiba Mama nya Warren menjawab dengan Tegas tentang keinginan nya untuk tidak memaksa Warren untuk berjodoh dengan Tere.

Sesaat setelah mendengar kata-kata mamanya Warren, raut Wajah Tere menjadi berubah yang awalnya dia merasa senang tentang rencana pertunangan nya dengan Warren kini dia menunduk dan menunjukkan Rasa kecewanya, Tere tau kalau Mamanya Warren mengetahui kalau Warren tidak mencintai nya sedikit pun dan mencoba menghalangi rencana nya untuk mendapatkan Warren.

" Maaf Tante kalau Menurut Tere sih, Gak Masalah kalau Rencana Pertunangan Kami di bicarakan secepatnya Tante tanpa ada Warren juga disini kan gak masalah Toh juga nanti dia bakalan Setuju dengan kebutusan Om dan tante bukan begitu Om? " Tere memiliki idea jitu untuk melancarkan siasat buruk nya dengan memaksa Papa nya Warren untuk menyetujui Rencana Nya karena dia Tau, Kalau Papa nya Warren gak akan berani menolak permintaan Nya, Papanya Warren dan Papa nya Tere begitu dekat jadi dia akan sangat setuju kalau rencana tunangan nya di percepat anatara Warren dan Cathlin. sambil menatapa ke Arah Papanya Warren di Naik kannya Alisnya keatas sambil Tersenyum licik.

" Sebenarnay saya setuju aja sih dengan Tere, kita bicarakan aja Kapan dan dimana tempatnya nah nanti kan kita tinggal beritahukan pada Warren, Pasti dia juga sangat setuju dengan keputusan ini.

Warren gak mungkin melawan dengan orangtua Kok Re, Kamu gak usah kwatir ya." Papanya Warren tersenyum kepada Tere sambil mencoba meyakinkannya.

" Tapi Pah, Warren kan udah besar kita gak bisa dong ambil keputusan sepihak saja pokok nya mama Mau kita bicarakan semua ini saat Warren ada disini Titik." Emosi Mamanya Warren mulai naik saat mendengar pernyataan suaminya. setelah selesai berbicara Ibunya Warren segera pergi meninggalkan Keluarga Pak Andi dan suaminya di ruang Tamu.