webnovel

Masih sebatas Teman

"Warrennn..." terdengar ketukan pintu dari luar Kamar nya, suara wanita itu bergema di seluruh Ruangan itu seperti gemur di pagi hari.

Warren dengan samar- samar membuka matanya dan langsung menghampiri arah suara tersebut.

"apa sih Maaa...aku masih ngantuk nih,,wuahhhhm,,,," sambil menggusap kedua Bola matanya.

" Renn kamu gak kuliah ya, sekarang sudah jam setengah delapan loh,, Wanita itu membuka gorden penutup jendela Kamar nya.

"Kenapa yah anak jaman sekarang sudah sebesar begini tapi, masih harus dibanguni!!!,, setelah selesai mengomel Wanita Paruh baya itu langsung berjalan ke Dalam Dapur untuk menyiap kan sarapan anaknya.

sedangkan Warren Langsung bergegas mandi dan bersiap- siap untuk berangkat kekampus. Sesampai di kampusnya, Warren penasaran melihat Orang- orang yang sedang rame berdiri di depan papan pengumuman dikampusnya.

" soni...itu ada apa sih! kok pada Rame ya," warren menunjuk ke arah kerumunan.

" Ohh,,, itu jadwal Ujian Mid semester Ren, emang nya kamu blom tau ya kalau Hari senin kita udah mulai ujian Tuh...BTW kemaren kamu kok gak masuk kelas sih Ren? Tumben amat kamu bolos! biasa kan kamu orang paling rajin di kelas...

kata nya nando sihh,, kamu sakit, tapi aku gak percaya Ren, karna kemaren siang aku lihat kamu pergi buru- buru gitu makanya aku agak penasaran ."" Soni dengan wajah serius nya, menatap ke arah Warren dengan melebar kan kedua bola matanya, kelihatan seperti Bos besar yang lagi interogasi bawahanya.

" kok kamu tau sih...kalau aku pergi nya buru-buru kemaren siang? kamu ngikutin aku ya? hehehhe,,, entar aja Son kalau udah Dapet nahhh.. baru aku kasih tau, okk!!" Warren langsung meninggal kan teman nya di depan pintu kelasnya membuat soni makin sedikit kecewa dengan jawaban temanya dan berjalan mengikutinya kedalam ruang kelas.

Setelah sampai di ruangan kelas, Warren melihat Phonsel nya dan lihat jadwal Ujian yang sudah di kirim kan oleh teman nya ke dalam Grup mereka, Warren penasaran Mata kuliah apa yang akan di mulai pada hari senin. Dalam soal Nilai Warren tidak main- main. dia sangat peduli dengan Kuliah nya, walau pun kadang terlihat cuek tetapi, dia adalah Salah Satu Mahasiswa terpandai Di ruangan Kelasnya, setiap semester Dia selalu Mendapat kan peringkan 10 Besar.

Selama 1 Tahun belakangan ini Nama nya selalu terpampang di Dinding Kampusnya dengan Kategori penerima Beasiswa dengan IP diatas 3,5. Kedua orang tuanya sangat bangga dengan nya, disamping suara nya yang sangat bagus dan tampangnya yang begitu berkharisma ditambah lagi dengan Otak nya yang sangat Cerdas membuat nya menjadi Lelaki Idaman di kampusnya di Kalangan Wanita.

Disisi Lain Cathlin yang sudah bersiap berangkat Kuliah memperhatikan Phonselnya, dia berharap ada Pesan atau telpon masuk dari Warren. Dalam beberapa minggu terakhir setiap pagi Warren selalu mengirimkan nya pesan singkat untuk menyapanya di pagi hari, Dia selalu mendapat kan semangat pagi dari Warren walau kadang hanya ucapan selamat pagi, tetapi hal itu dapat membuat semangat Cathlin bangkit sebelum berangkat kuliah, setelah sampai diruangan kelas, Cathlin tidak henti memperhatikan Phonselnya. Setelah Putus dari mantan nya biasanya Dia jarang membawa Phonselnya kedalam Kampus. tetapi setelah mengenal Warren Rasanya dia tidak ingin jauh dari Phonselnya Walau pun hanya beberapa Menit saja.

Cathlin yang di buat penasaran pun akhirnya menyerah dan mencoba mengirimkan pesan kepada Warren. Selama mengenal Lelaki itu, dia tidak pernah menghubungi nya pertama, Walau hanya untuk mengirimkan nya pesan saja. biasa nya dia selalu menunggu apabila Warren sudah mengirimkan nya pesan baru lah dia balas pesan tersebut, tetapi kali ini Cathlin memberanikan Diri untuk mengirimkan nya pesan singkat untuk sekedar menyapanya.

Setelah menunggu beberapa lama Tidak kunjung ada balasan dari Warren, dia Pun menonaktifkan Phonselnya Dengan perasaan kesal dan raut Wajah nya terlihat lesuh.

Setelah satu hari berlalu, Cathlin kembali mengaktifkan Phonselnya, dalam hati nya berharap semoga saja Warren sudah melihat pesan nya tetapi setelah mengotak atik Phonselnya tidak ada pesan dari Warren.

kemudian Dia melihat ada pesan dari Nomor tidak Dikenal,

" Cathlin Bagaimana Kabar mu? ternyata nomor mu masih aktif ya, aku fikir kamu sudah mengganti Nomor Phonsel mu."

Setelah melihat pesan Tersebut, Dia semakin penasaran dan mencoba bertanya dalam hati siapa yang sudah mengirim kan nya pesan seperti itu.

Tiba- tiba terdengar bunyi Panggilan dari Nomor tersebut yang membuat Cathlin sedikit terkejut dan hampir menjatuhkan Phonselnya. " hay. Cathlin,," terdengar suara lelaki dari kejauhan.

" maaf dengan siapa ya?" Cathlin dengan spontan menjawab, dengan Rasa penasaran dan alisnya sedikit diangkat ke atas.

" Kamu sudah Lupa Ya dengan suaraku?" jawab lelaki tersebut.

" Maaf saya tidak tau siapa kamu, dan kamu tau dari mana nama saya." Cathlin menjawab dengan nada sedikit marah dan dengan perasaan Jengkel.

" Maaf Cath,, ini aku Erfan....." mendengar nama tersebut Cathlin terkejut kemudian Langsung Mematikan Panggilan tersebut dan langsung memasukkan Nomor tersebut kedalam Daftar Hitam di Dalam Phonselnya dengan Sedikit ada rasa Puas dia dalam Hatinya.

Ternyata Lelaki Itu masih berani menghubungi nya dalam hati nya bergerutu dan kejadian itu semakin membuat nya Bad Mood. ternyata Setelah sekian Lama Putus dengan nya, Erfan lelaki yang sudah menyelingkuhinya masih berani menghubungi nya, sepertinya Saraf Lelaki Itu mungkin sudah Putus Pikir nya dalam hati.

Dengan perasaan masih berapi- api Cathlin meninggalkan Phonselnya, dengan hati nya yang masih Kesal dia masuk ke dalam Kamar nya teman nya Sara dia ingin curhat dengan Nya. tetapi di dalam Ruangan tersebut terlihat beberapa teman asramanya yang lain yang sedang asyik menonton Filim Korea.

" Kenapa Muka mu Cath, kok kayak dilipat begitu?" tanya Sela di sebelahnya,

" Ya nih Cath, gak biasanya kamu murung begini, ayok cerita donk!" Sara mencoba menghiburnya.

" Aku gak kenapa kok, hanya kurang enak badan aja.." Cathlin mencoba menyembunyikan perasaan nya. Dia hanya ingin curhat kepada Sara dan karena di Dalam kamar itu ada beberapa teman asramanya yang lain jadi Diurungkan nya niat nya dan menunggu saat yang tepat untuk cerita kepada sara.

Seminggu berlalu tak kunjung ada telpon dari Warren, Cathlin merasa kecewa dengan sikap Warren Kepada nya, dalam hati nya bergumam kenapa aku kesal ya, pacar bukan toh juga hubungan mereka masih sebatas teman dan tidak lebih, mungkin saja kemaren Warren baik pada nya karena Lelaki itu sedang putus atau sedang bermasalah dengan pacar nya makanya dia menjadikan ku sebagai pelampiasan. Setelah memikirkan Hal itu Cathlin berencana untuk tidak berharap kembali pada Warren.

Jadwal Ujian Mereka Pun akhirnya Keluar dan Cathlin berusaha untuk Tetap Fokus pada Ujian Nya dan tidak ingin memikirkan hal lain yang membuat nya tidak fokus untuk mengerjakan ujian Mid Semester Kali ini.

Sementara Warren yang sedang melaksanakan Ujian sangat Fokus dan Dia berusaha Mati-matian untuk belajar agar dalam ujian kali ini dia dapat mempertahan kan IPK nya, dia mengecek Phonselnya mengaktifkan Nada Silent dan Langsung meletakkan nya di Atas tempat tidurnya.

Kebiasaan nya yang tidak ingin bermain-main saat masa Ujian, membuat semua mantan - mantannya terdahulu mengerti jika saat ujian nya berlangsung Warren sangat jarang menghubungi mereka, dan hal itu juga berlaku bagi Cathlin, Dia tidak ingin Konsentrasinya terbagi sehingga dia berkomitmen untuk tidak Melakukan Hal lain selain fokus Belajar.