webnovel

Harapan Di Masa Depan

Selama perjalanan Kebahagiaan terpancar di wajah mereka berdua seperti mereka berada di suatu tempat yang hanya mereka berdua penghuninya, Cathlin memeluk erat Warren di depan nya dan menyandarkan kepalanya di belakang pundak Warren, Di nikmatinya setiap detik waktu mereka berdua, cuaca panas Siang itu tidak dipedulikan oleh mereka berdua, yang ada hanya perasaan yang sedang berbunga-bunga.

Sesampai di depan Valenkani Cathlin sangat takjup melihat keindahan bangunan itu, Lokasi yang begitu luas, Di tambah bangunan unik seperti Sebuah Vihara di India Tempat itu memiliki 7 tingkat yang masing-masing tingkatanya memiliki arti yang luar biasa ada terlihat sebuah patung bunda maria dan air mancur yang mengalir di tepat di bawah kaki nya pemandangan di Tempat itu sungguh luar biasa setelah berkeliling terlihat sebuah kotak untuk wujud doa yang akan di doakan oleh para biarawan dan biara wati yang bertugas disana.

Warren dan Cathlin berniat menuliskan Harapan mereka kedepan nya setelah itu mereka berdua mengambil kertas untuk harapan mereka di masa mendatang

Cathlin sedikit menjauh dari Warren kemudian di tuliskannya 3 buah harapan nya di masa depan, setelah itu di masukkan nya ke dalam kotak Doa yang telah di sediakan di tempat itu, kemudian Cathlin masuk kedalam ruang doa dan dia memohon agar ketiga permintaan nya yang di tuliskan nya agar terwujud dan di tanam kan nya dalam benak nya jika semua permohonan nya terwujud suatu saat dia akan datang kembali ke tempat itu untuk menuliskan kesaksian atas terkabulnya permohonannya.

Disisi lain Warren juga melakukan hal yang sama dan mereka menyalakan lilin di bawah kaki salib yang ada di tempat doa tersebut.

" Ren, tadi kamu tulis apa di kertas itu?" Tanya Cathlin dengan penasaran sambil tersenyum penuh arti di depan Warren.

" Cath itu kan rahasia ku dengan Tuhan, Aku berjanji suatu saat aku akan membritahukan mu tentang isi permohonan ku di surat itu tetapi yang pasti Ada nama kamu didalam nya" Warren memandang Cathlin dengan Mata indah nya dengan penuh kasih sayang.

" Maksih Warren" Melihat Hal itu Wajah Cathlin langsung memerah, Tidak disangkanya kalau Warren selalu membawanya didalam wujud doanya dalam surat itu kemudian Cathlin tersenyum malu lalu menundukkan Wajah nya ke bawah.

" Ren kita makan dulu ya, tadi pagi saat hendak ke mari aku belum sempat sarapan kita makan dulu ya?" sahut Cathlin sambil memegang perutnya yang sedang keroncongan.

" Kenapa kamu belum sarapan Cath? kalau kamu terlambat makan nanti kamu sakit" Warren mengajak Cathlin makan tetapi dalam hatinya Kwatir kalau uang nya tidak cukup untuk makan berdua.

Sesampai di sebuah warung makan yang tidak jauh dari Vallenkanni, Warren memesan makanan untuk Cathlin.

" Loh Ren, Kenapa pesan nya hanya satu saja?" Cathlin menaikkan sebelah alisya dan heran melihat Warren, tetapi setelah dilihatnya Ekspresi Wajah Warren dia tau kalau Warren pasti sudah tidak punya uang lagi untuk makan mereka berdua.

" Cath, kamu makan saja aku masih kenyang kok, tadi pagi udah sarapan sama Teman Ku di kos." Warren tidak ingin mengecewakan Cathlin.

" Ren, Kamu makan aja gak usah sungkan biar aku aja yang bayar gak apa- apa ya, aku mengerti kondisi kamu, baiknya kamu juga makan ya? Soalnya kalau aku makan sendirian malah gak selera jadinya." Cathlin meraih tangan kanan Warren di Atas meja.

"Cath, Maafin aku sudah banyak memberikan beban pada mu." Warren tersanjung melihat kebaikan Cathlin padanya.

Setelah memesankan Makanan untuk Warren, akhirnya mereka berdua makan bersama terlihat Warren begitu lahap menghabiskan makanan nya hati Cathlin sangat teriris melihat Warren disatu sisi dia merasa iba dan prihatin dalam hatinya yang paling dalam Cathlin ingin menemani Warren untuk beberapa saat di Medan tetapi disisi lain dia tidak bisa berlama -lama untuk Waktu yang lama karena harus balik kepakam untuk kuliah Hari Senin.

" Ren, makanan ku Terlalu banyak Kamu mau lagi kan? Soalnya rugi kalau di buang" Cathlin tau kalau Warren sedang kelaparan kemudian dia berencana membagikan makanan nya setengah kepada Kekasihnya itu.

Setelah selesai menyantap makanan nya, Cathlin berencana untuk membujuk Warren ikut dengan nya Pulang Ke Pakam.

" Ren, kamu ikut pulang dengan aku ya ke Pakam? Sebaiknya kamu berdamai lah dengan Orang Tua kamu Ren, " Cathlin membukan suaranya dan mencoba meyakinkan Warren untuk balik Ke rumahnya.

" Cath, Aku masih mau di Sini Aku gak mau pulang Cath..." Warren menundukkan kepalanya sambil mencoba memalingkan Pandangan nya dari Cathlin.

" Ren sayang sekali dengan kuliah mu, sudah satu minggu kamu gak masuk kuliah, Kalau kamu tidak masuk minggu ini bisa-bisa kamu di Pecat Ren. Aku tau mungkin masalah kamau dengan orang Tua mu begitu berat tetapi sekeras- keras nya Orang Tua mereka adalah Orang yang paling menyayangi mu Ren, mungkin Papa mu mengusirmu dari rumah tetapi dia Pasti punya alasan dan gak tau harus bicara apa lagi makanya sampai Orang tua tega mengusir anak nya. dari Rumah.

Mama mu begitu Kwatir dengan mu Ren, munggu lalu saat kamu kabur dari Rumah Om dengan tante mu datang menemui aku di Asrama, Mereka menanyakan keberadaan mu Ren Katanya Mama mu menangis Tiap hari karena mereka tidak tau Keberadaan mu.

Mereka sudah bertanya kepada teman -teman kampus mu tetapi tidak ada yang tau Ren, Alangkah baiknya kalau kamu ikut aku Kepakam, Pasti Ibu mu akan sangat senang kalau kamu ikut pulang dengan ku kamu mau Ya Ren"

" Cath,, Aku bingung dengan Papa ku Cath, Aku takut kalau aku pulang dia akan Mengusirku lagi dari rumah karena membantah perkataanya." Warren begitu sedih mendengar Nasihat Cathlin.

" Ren, Aku yakin Papa mu juga Kwatir dengan mu sekarang beliau juga pasti menyesal Ren Karena sudah mengusirmu, sebaiknya kamu pikirkan keadaan Mama Kamu Ren jangan sampai Mama mu sakit karena kepikiran ingat Ren Surga di Telapak Kaki ibu." Cathlin mengusap jari - jari Warren dengan lembut.

" Baik Cath, Aku akan pulang dengan mu sore ini, Nanti kita Pulang bareng ya."

Cathlin begitu bahagia melihat Warren mau ikut balik dengan nya kerumah orang tua nya

Dia Tersenyum ada Rasa damai yang luar biasa di dalam benaknya.

Disisi Lain Warren hanya terdiam sambil memandangi Wajah Cathlin yang begitu Cantik, Warren semakin bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan Wanita sebaik Cathlin padanya. karena dibalik Wajahnya yang Cantik di tambah Hatinya yang begitu baik membuat dia bak seorang Wanuta yang paling sempurna di muka bumi.

" Cath, Kamu kurusan ya." Tanya Warren tiba-tiba.

" Uhm.. Ya Ren Soalnya beberapa hari ini Lambungku sedang bermasalah Ren, jadi nafsu makan ku berkurang makanya agak kurusan kali." Cathlin mencoba menutupi Kebenaranya kalau selama ini dia Sedang Stress dan gak nafsu Makan karena kepikiran dengan Keadaan Warren yang tidak ada kabar selama seminggu.

" Kamu udah periksa kedokter Cath? Sebaiknya kamu makanya jangan sampai telat lagi Aku gak mau lihat kamu sakit Cath."

" Ya Ren, Aku udah baikan kok, Kamu juga ya Ren, Harus jaga kesehatan kamu Ya." Cathlin mencoba menghibur Warren dengan begitu mesra.