"Pa... ma..."
Secara bersamaan, pak Ajie dan ibu Nely menoleh pada remaja Lukman sedang berjalan tergesa mendekati mereka, di meja makan.
Kening ibu Nely berkerut melihat wajah Lukman, yang seperti terlihat panik. "Ada apa Luk?" Tanya nya, begitu remaja itu sudah berdiri di samping pak Ajie.
Lukman menelan ludah susah payah, sebelum akhirnya ia menjawab. "Di luar ada tamu nyariin papa."
"Tamu?" Sahut pak Ajie. "Siapa Luk?"
"Polisi pah."
"Polisi?"
Mendengar kata polisi, wajah kedua orang tua Tristant mendadak panik. Seingat pak Ajie, selama ini pria itu tidak pernah melakukan sebuah kesalahan, apalagi kejahatan. Tapi, bagaimana bisa ada polisi datang ke rumah mencarinya?
"Mau ngapain polisi ke sini?" Panik ibu Nely.
"Aku nggak tau mah, mereka nyariin papa."
"Yaudah, biar papa temui mereka."
Diselimuti pertanyaan dan pikiran tidak menentu, pak Ajie buru-buru beranjak dari duduknya, lalu berjalan tergesa ke arah ruang tamu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com