webnovel

AWAL

haaaaaaa.

nafas lega dari gadis cantik bermata coklat dan berkulit putih bersih.

ya gadis cantik itu bernama "Reyna Sarasvati". ia meninggalkan kota kelahirannya agar bisa hidup damai. lebih tepatnya dia melarikan diri dari rumah orang tuanya.

kehidupan yang penuh aturan dari sang ayah, membuat seorang Reyna memberanikan diri untuk melarikan diri dari rumah. Reyana merasa kehidupan di rumahnya seperti di Neraka, percekcokan yang terjadi hampir setiap hari ia dengar. selalu ada masalah yang menghampiri RUMAH NERAKA tersebut.

sore itu ketika semua orang sibuk menyiapkan acara anniversary pernikahan orang tuanya Reyna menyelinap memasuki salah satu mobil orang tuanya yang digunakan untuk menjemput tamu di Bandara.

Reyna sudah merencanakan perihal melarikan diri ini sudah 3 minggu yang lalu. saat itu ia tak sengaja mendengarkan papanya bertelepon.

sore itu, pak Wiyanto papa Reyna sedang berteleponan dengan salah satu kerabatnya di ruang keluarga. Reyna yang saat itu baru tiba dirumah mendengar sang ayah yang sedang tertawa sambil berteleponan.

" .... hahhaahhahaaaa aku harap kau tak mengecewakanku.."

" kau sampai bandara sore hari kan? "

"...iya baikla nanti ku suruh sopirku menjemputmu di bandara. "

" selamat sore" ucap pak Wiyanto mengakhiri percakapannya.

" sore pa" sapa Reyna kepada papanya

" sore, kau baru pulang Reyna? "

" iya pa, maaf reyna terlambat. tadi ada pekerjaan yang harus ku selesaikan" jawab Reyna dengan kepala menunduk.

" baiklah, segera bersihkan badanmu dan langsung turun untuk makan. ada yang papa ingin katakan"

" baik, pa" jawab Reyna lalu ia meninggalkan sang papa.

malam itu, jam makan malam telah tiba semua anggota keluarga pak Wiyanto sudah berkumpul di depan meja makan.

" papa akan mengadakan pesta anniversery pernikahan papa dengan mama lena, ku harap kalian mengerti." ucap sang papa.

" bukannya masih tiga minggu lagi pa?" tanya mama lena, mama sambung Reyna. ya mama kandung Reyna telah berpulang pulang ke sang Pencipta saat Reyna berusia 7 tahun. dan 2 tahun kwmudian sang papa menikahi adik sepupu mama kandung Reyna.

" ya memang masih tiga minggu lagi, dan tidak ada salahnya jika aku membicarakan ini jauh jauh hari dengan kalian, agar kalian mempersiapkannya dengan baik dan ingat jangan membuat malu nama Wiyanto! kalian mengerti"

semua orang yang berada di meja makan menganggukkan kepala bersamaan, karna mereka tau bahwa titah yang keluar dari mulut sang papa harus dilaksanakan.

setelah makan malam usai Reyna kembali ke kamarnya, ia merebahkan dirinya dikasur kesayangannya, sambil menatap atap platfon kamarnya. " apa ini kesempatanku untuk pergi dari rumah ini?, tapi bagaimana caranya" fikir Reyna

hingga handphone Reyna berbunyi, yang menampilkan notifikasi pesan dari salah satu partner kerjanya yang berada dibenua Eropa.

"Hi Reyn, aku ingin mengabarkan padamu bahwa bossku sangat suka dengan rancanganmu, dan beliau berharap bisa bertemu langsung denganmu" ~ Blenda

" syukurlah jika beliau memyukainya, tapi maaf aku tak bisa menemuinya secara langsung, kau taukan alasannya" balas Reyna

setelah itu ia mematikan ponselnya.

setelah lama ia berfikir ia teringat bahwa sopir akan menjemput tamu di bandara. " tunggu.... aku tau, ya sepertinya bisa aku pergi, dan aku akan mengurus visaku, semoga berhasil dan aku ingin mewujudkan mimpi ku dan hidup damai".

💐 ACARA ANNIV SANG PAPA PUN TIBA 🎂

sore itu Reyna bersikap seperti biasanya bahkan ia merias wajahnya dengan bantuan mua yang disiapkan papanya dan menggunakan gaun pesta beserta heels setinggi 15cm. ia tak mau orang rumah mencurigainya bahkan ia menyiapkan barang bawaan yang akan ia bawah tengah malam . ia membawah pakaian seperlunya yang sudah ia letakkan di bagasi mobil yang akan digunakan sopir besok.

" dimana pak edi ya, jangan samapai ia sudah berangkat" gumam Reyna saat mencari pak edi di halaman.

" non Reyna, non nyari apa? dan kenapa non Reyna disini, bukannya pestanya di halaman belakang ya? ooooo pak edi tau non lagi nunggu pacar non ya? tanya pak edi mengkagetkan Reyna.

" astagaa... pak edi bikin kaget aja, pak kalo nanya satu satu. dan pak edi kalo ngomong gak usa aneh aneh nanti papa kalo denger gimana?, taukan papa orangnya gimana?

" hehehe non, maaf non, ya habisnya non disini kaya nyari seseorang, tuan, nyonya , sama non vira-vera kan sudah dibelakang non.

" aku tu nyari pak edi, tadi papa nanya pak edi uda brangkat belum ke bandara?"

" belum non nanti 10 menit lagi berangkat skarang masi pukul 15.20, kalo gitu saya permisi dulu non mau kebelakang kebelet ini"

"eee tunggu, pak edi parkir dimana mobilnya kok di garasi udah gak ada?"

"o itu mobilnya udah di depan itu non, permisi non gak tahaaaan"

setelah di beritau pak edi, reyna berjalan kearah mobil dan melihat keadaan sekitar yang saat itu kondisinya sepi. "pas banget, yes mobilnya gak dikunci" dan reyna bersembunyi di mobil. dan lolos dari rumah, kini ia sudah sampai bandara, entah bagaimana caranya hingga ia tak ketahuan pak edi.

"Haaaaaaaa..... akhirnyaaaaa..... Terima kasih tuhan kau memberi aku kesempatan untuk pergi dari rumah."

teriak Reyna saat sampai salah satu bandara di italy. dan ia menaikki taxi untuk menuju apartemen yang ia beli 2 minggu yang lalu.