Revan baru saja sampai di rumah. Seperti biasanya jika dia pulang, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari di mana keberadaan Dimas. Namun hari ini dia tidak menemukan Dimas di mana pun. Membuat Revan mengernyit bingung.
Revan masuk ke dalam kamar dan menemukan Calista sedang menyusun pakaian ke dalam lemari. “Dimas mana?” tanya Revan.
Calista menoleh sebentar padanya. “Di rumah Mama, tadi di jemput sama Bima.”
“Ngapain?”
“Main.”
“Dari kapan?”
“Abis pulang sekolah langsung ke sana.”
“Terus Bima nggak bilang Dimas di antar pulang jam berapa?”
Calista hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Meski dia sudah kembali tidur di kamar mereka karena takut kalau-kalau dia kembali mengalami pendarahan lagi dan membutuhkan bantuan Revan, meski kini dia sedang mengandung anak Revan lagi, tapi komunikasi mereka tetap sama. Hanya bicara seperlunya saja.
Mereka bahkan belum kembali membicarakan langkah kedepannya mengenai perpisahan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com