webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · ย้อนยุค
Not enough ratings
119 Chs

56. Waktu Berjalan Bersama Takdir

Benca sedang mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan Arpad, kesehatannya sudah mulai pulih. Sedikit demi sedikit, dia mulai belajar untuk mengikhlaskan Lorant. Jika yang terburuk terjadi, dan dirinya harus merelakan Lorant, maka dia harus siap. Fokusnya saat ini adalah, menyelamatkan janin buah cinta mereka berdua yang berada di rahimnya.

"Sayang, maafkan Ibumu nak. Maafkan juga Ayahmu. Kami sangat berterima kasih atas kehadiranmu di dalam rahimku, yang nantinya akan selalu menjadi simbol cinta kasih antara Ibu dan Ayahmu. Kami sungguh tidak berniat untuk membuatmu kelak hidup dalam ketidak bahagiaan. Ibu mohon, percayalah pada Ibu, bahwa apapun yang Ibu lakukan, adalah yang terbaik untukmu. Ibu harap, kamu mengerti, dan selalu sehat di dalam sana. Kami semua mencintaimu, Nak." Benca mengelus perutnya yang masih terlihat rata. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya sedang hamil, mengandung anak Lorant.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com