webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · ย้อนยุค
Not enough ratings
119 Chs

53. Aku Setuju Menjadi Istrimu

Sesaat Benca, Gustav dan Arpad terkejut, hanya tabib yang merasa gembira. Sementara yang lainnya sibuk dengan pikiran masing-masing. Namun Gustav segera menguasai keadaan, setelah bertanya beberapa hal pada tabib terkait kondisi Benca, Gustav mempersilahkan tabib untuk pulang.

"Terima kasih atas bantuanmu. Sekarang kamu boleh pulang, dan mungkin aku akan membutuhkan pertolongan darimu lagi. Pengawal akan mengantarmu sampai ke rumah dengan aman. Namun satu permintaanku, tolong rahasiakan kehamilan putriku hingga saat kelahirannya. Aku tidak suka keriuhan." Meskipun Gustav bicara pelan, namun ada ketegasan dalam nada suaranya.

Tabib mengangguk, tanda mengerti. Lalu berjalan mundur sejenak sebelum melangkahkan kakinya ke luar dari ruangan. Setelah tabib pergi, suasana menjadi senyap dan sangat hening sesaat.

Benca memberanikan diri memecah kesunyian, "Ayah, aku akan menjelaskan semuanya." Ucap Benca lirih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com