"Aku benci kamu, Rima! Selamanya benci! Karna kamu kaka dan keponakanku jadi mati! Pokoknya kamu harus mendapatkan apa yang seperti kaka dan keponakanku rasakan!"
Kelontang!
Sebua fas bunga melayang ke udara dan terjatuh pecah berhamburan di atas lantai.
"Sialan! Kenapa aku selalu kalah?! Kenapa mereka selalu menang?!" teriak Rasty sekali lagi.
Perasaan kesal di dalam hati Rasty menambahkan rasa dendam di hatinya yang kini semakin menggebu-gebu.
***
Malam pun telah tiba, dan Rasty mulai mengumpulkan seluruh keberaniannya.
Dia hendak mendatangi makam dari Eliza.
Sesuai dengan perintah dukun yang menyuruhnya untuk menacarikan dua helai rembut dari jasad Eliza.
Kemarin Rasty belum berhasil membunuh Rima, dan kini dia beralih ke makam Eliza untuk mengambil rambut itu.
Dengan berpakaian serba hitam jaket hoodie dan celana jeans serta di mulutnya terpasang masker untuk menutupi sebagian wajahnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com