webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · สยองขวัญ
เรตติ้งไม่พอ
372 Chs

Menghamburkan Uang

Karina masih memutar otak untuk mencari cara menyingkirkan Yuni.

Karna baginya Yuni semakin mempersulit hari-harinya.

Yuni sudah membuat dia tidak leluasa untuk menghabisi Mentari.

"Apa aku menyuruh preman saja ya, untuk mencelakai dia?"

Lalu dari luar kamarnya, terdengar seseorang mengetuk pintu.

 

Tok tok tok!

Ceklek!

"Ada apa, Sandra?"

"Ma, aku bosan di kamar, ayo kita keluar," ringik Sandra.

"Tapi apa kamu sudah mendingan?" tanya Karina.

"Sudah, Ma. Aku sudah baik-baik saja,"

"Yasudah kalau begitu, kamu siap-siap saja, nanti biar Mama antarkan kamu pergi,"

"Beneran, Ma?"

"Iya, beneran dong, lagian Mama juga pusing berada di rumah, Mama ingin cari angin,"

"Ok, kalau gitu tungguin ya, Ma!"

"Iya, Sandra!"

Sandra pun tampak sangat bahagia dia mulai memilih-milih pakaian yang akan dia kenakan.

Dan dia melihat sebuah dress warna merah jambu, yang selama ini menjadi baju kesayangannya.

Lalu Sandra meraihnya, dan hendak memakainya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com