webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · สยองขวัญ
เรตติ้งไม่พอ
372 Chs

Malu-malu

Tok Rok tok!

Ceklek!

"Eh , Aldo, ada apa, Do? Tumbenan pagi-pagi begini udah datang" tanya Raisa.

"Iya nih, Bu Raisa kebetulan saya sedang lewat, habis joging, yaudah langsung mampir aja ke rumah, Bu Raisa." Jelas Aldo.

"Oh, begitu, terus yang di tenteng itu apa?" tanya Raisa.

"Ini?" Aldo mengangkat kresek yang ada di tanganya itu.

"Bubur ayam, Kak Raisa, mau?" tanya Aldo.

"Emmm,"

"Udah ayo makan bareng, aku juga belikan untuk Tante Rima, juga kok," ujar Aldo.

"Ya ampun, Nak Aldo, repot-repot banget sih?" sahut Rima yang tiba-tiba muncul di belakang Raisa.

"Eh, ada Tante Rima juga, kebetulan banget, yaudah ayo kita makan bareng-bareng yuk," ajak Aldo.

Lalu mereka bertiga pun asyik sarapan bersama di rumah Rima.

"Coba saja, kalau Eliza, masih hidup, pasti, Nak Aldo, bakalan menjadi calon mantu idaman," tukas Rima.

"Ah, Mama, ini apaan sih," ujar Raisa seraya menyenggol bagian tangan sang ibu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com