webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · สยองขวัญ
เรตติ้งไม่พอ
372 Chs

Dalangnya Adalah Sandra

Sejenak Mentari terdiam, tapi orang itu menekan dahinya dan memaksanya agar segera berbicara.

"Ayo cepat jawab jangan diam saja!"

Dan akhirnya Mentari pun menceritakannya.

"Ya, ya dari jalanan menarik paksa tanganku, dan kalian berbicara kasar begini sudah membuatku yakin kalau kalian itu bukan orang baik, dan tentunya bukan orang-orang suruhan, Om Dimas," jelas Mentari.

 

"Hahha haha haha, ternyata kamu itu orang yang sangat peka dan teliti ya!" ujar salah satu penjahat itu.

Mentari kembali terdiam, dia menggerak-gerakan tubuhnya lebih kencang lagi, dia meronta-ronta dan berusaha untuk membebaskan diri dari para penjahat itu.

"Tolong lepaskan saya!" pinta Mentari.

"Tidak, bisa begitu, Non Tari? Orang yang menyuruh kami menginginkan, Non Tari, mati hari ini juga!" jawab penjahat itu.

"Ah, siapa yang sudah menyuruh kalian?!"

"Ah, nanti juga tahu! Sekarang, Non Tari, ikut kami saja dahulu!"

"Tidak! Tolong lepaskan aku!"

"Sudah jangan berisik! Kamu diam saja!"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com