webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · สมัยใหม่
Not enough ratings
721 Chs

Tidak Terduga

"Waahh, lihat ini! Bukankah ini cantik? Bagaimana menurutmu?"

"Eh? Bukankah itu yang lebih cantik? Ini lebih modis! Ah, harganya...."

"Jangan khawatir, aku akan membayarnya!"

"Ufufu, kau yang membayar atau Bosmu?"

"Hei, bukankah dua orang itu melihat kita terus?"

"Ehhhhh? Kupikir mereka penasaran dengan seperti apa kami dengan pakaian ini?"

"Di malam hari?"

"Yikes, menjijikkan! Aku tidak menyukai Manager!"

"Itu benar juga, aku hanya memanfaatkan uangnya dan dia memanfaatkan tubuhku. Ini hubungan mutualisme."

"Kau menjijikkan, tapi laki-laki lebih menjijikkan!"

.....

.

.

.

.....

"..." x2

Dua pria tampan yang duduk di kursi depan toko dalam Mall melakukan Dubbing cerita secara langsung pada kejadian langsung antara Chelsea dan Wanda yang sedang berbelanja disana dengan mata kosong.

Pada akhirnya keduanya berhenti berbicara, dan Samael menggeser tubuhnya sedikit kesamping saat kedua tangannya menyusuri sandaran kursi panjang disana.

"Meskipun aku tahu ini akan terjadi, tapi hatiku masih sakit."

Har menggosok dadanya ringan saat berkata, "Tidak masalah, itu hanya sakit sementara. Tapi kenapa kau merasa sakit, jelas akulah yang membayar semua hal yang mereka beli."

"Jangan katakan begitu." Samael dengan polos berkata, "Aku tidak punya uang."

Yup, ini kebohongan mutlak.

Samael memiliki banyak simpanan uang di Bank Swiss dengan bermain saham, tapi dia tidak melakukan apapun dengan uang itu, dan itu disediakan khusus hanya demi Keluarga kecilnya nanti.

Ingin berfoya-foya mungkin, tapi menghamburkan uang pada Chelsea? Kau bercanda?

Bahkan jika ini Chelsea yang berbeda, dia tidak akan sudi melepaskan satu sen pun padanya !!!

Har yang melihat reaksi Samael dengan aneh bertanya sambil menggaruk kepalanya, "Sebenarnya Samael, aku penasaran....Apakah kau benar-benar kekurangan uang?"

"Dulu tidak, sekarang mungkin."

"Itu benar.... Lagipula, seorang pria yang bahkan tidak memiliki uang, bagaimana bisa dia mendapatkan wanita?"

Samael yang mendengar ini langsung mendengus jijik yang membuat Har keheranan. Bukankah dia benar?

Semua wanita kebanyakan di dasarkan pads dua hal, satu wajah, dua uang! Hanya wajah saja tanpa uang, maka kurang! Dan jika hanya uang saja tapi tidak ada wajah, hanya wanita seperti pelacur yang mau dengannya!

Tapi Har tidak tahu bahwa dulu, hanya dengan wajah saja, Samael bisa membuat internet meledak dengan perang memperebutkan dirinya!

Perang ini jelas diprakarsai para wanita di Dunia, termasuk beberapa wanita yang cantik, seksi, menggoda, atau bahkan wanita kaya yang sudah memiliki suami!

Karena itu Samael jijik dan dia mengutarakan masalahnya dengan mengatakan: "Sebagai seorang bajingan, kau masih dangkal saudaraku."

" ### "

Har meledak langsung, "Kah! Aku masih dangkal?! Lalu bagaimana denganmu? Tunjukkan kepadaku kalau kau memang seorang playboy cap buaya yang sesungguhnya !!!"

"Yahhh...Mari kita pikirkan dulu..."

Akhirnya Samael memutuskan, "Kalau begitu kita putuskan dengan ini....Siapa yang bisa mendapatkan nomer kontak wanita cantik sebanyak-banyaknya dalam waktu sepuluh menit, itu artinya dia lebih superior!"

"Harus ditambahkan buktinya juga bahwa ini terjadi di Mall ini, seperti foto dengan tanggal, atau video langsung."

Har mengangguk, "Itu bagus. No Money, paham?"

"No Money, kalau begitu kita pasang timer di setiap ponsel kita....sudah?", Har mengangguk dan Samael juga mengangguk, "Kalau begitu....dimulai!"

Har langsung berdiri, tapi Samael dengan tenang memindai dulu beberapa orang lalu lalang disekitar.

Ini Mall besar dan ada banyak orang disini, dan jelas ada banyak wanita dibanding laki-laki disini karena jarang para pria kesini tanpa ada kumpulan teman laki-laki mereka atau dengan pacar.

"Yah, lakukan saja dengan dia dulu." Sampai akhirnya Samael memutuskan dan dengan tenang dia berdiri.

Har menatap ini diam-diam, dan tiba-tiba dia membuka kamera ponselnya dan merekam kejadian yang akan terjadi di depan matanya sekarang!

Ini juga untuk bukti langsung!

Sepuluh menit kemudian.

Samael menscroll daftar kontak di ponselnya, dan Har hanya bisa melebarkan matanya dengan tidak percaya!

"Berapa banyak?"

"Sekitar tujuh wanita. Aku berbicara dengannya, menggodanya, menceritakan keadaanku yang tanpa uang, dan tiba-tiba mereka mengirimiku undangan info nomer kontak."

Samael tersenyum lebar dan mengejek pada Har, "Lihat, aku lebih superior padahal aku sudah pensiunan!"

"Kau curang!"

Samael dengan tenang menunjukkan tujuh selfie langsung dimana dia dicium di pipi oleh para wanita cantik disana yang membuat Har langsung bertekuk lutut dengan kedua tangan menyentuh lantai!

Dia percaya bahwa itu ada di Mall ini, karena tanggal di foto itu menbuktikan semuanya, dan dia masih bisa melihat bahwa latar belakang masih familiar di Mall ini!

Wajahnya frustasi....Bagaimana bisa, menjemput wanita sebegitu cepatnya?!

Hanya Samael yang duduk di bangku sana dengan kaki menyilang dan tawa sombong, "Sudah diputuskan, aku memang lebih superior dari dirimu, saudaraku!"

"Untungnya aku sudah pensiun, jika tidak, mungkin akan bahaya hari ini! Haha..."

"Kuhhhh! Sepertinya aku masih kurang belajar !!!!"

Har terlihat sangat tertekan karena ini, tapi kemudian sebuah suara menghentikan pertikaian keduanya.

"Permisi, tapi....bisakah saya meminta waktu kalian berdua sedikit?"

"Ya....Tapi, siapa dirimu?" Samael berusaha menanyakannya dengan lembut, tapi kemudian kata terakhir menjadi agak kasar.

Bahkan Har bisa dengan jelas tertegun melihat sosok laki-laki tampan di usia 20-an di depan mereka sekarang ini.

Dan pria itu sendiri, dia berdehem dan mencoba menutupi bekas merah tamparan di pipi kanannya, sebelum akhirnya dia bertanya dengan penuh senyuman.

"Aku dari tadi melihat gerakan kalian berdua. Mungkin agak terlalu kasar dan tiba-tiba tapi....Kumohon! Ajarkan aku bagaimana menjemput seorang wanita !!!!"

"Aku mohon bantu aku !!!!"

"....."

Samael dan Har terkejut, bahkan keduanya saling berpandangan satu sama lain dan melihat keterkejutan yang sama di setiap wajah itu.

Har akhirnya tersadar dan berdiri saat bertanya, "Itu...Biar aku konfirmasi. Siapa namamu, apakah kau punya pekerjaan? Dan apa pengalaman pertamamu?"

"Nama? Namaku Alvin Damara, umur 21 tahun, pekerjaan...Well, aku memiliki warisan perusahaan Kakek dan Ayahku. Tapi pengalaman dengan wanita....Nol."

Samael disana kebingungan, "Jadi, kau belum punya pacar?"

Alvin malu, "Bisa dibilang."

"Lalu bekas tamparan itu."

"Ehem..." Alvin berdehem dan membuang muka, "Ini kali pertama aku mengajak seorang wanita, dan hasilnya....kalian lihat sendiri hasilnya."

"....Begitukah."

Kedua bajingan itu berhenti berkata, tapi itu membuat Alvin dengan tegas berkata, "Kumohon! Ajari aku!"

"Ajari apa?" (Samael & Har)

"Untuk menjadi bajingan!"

"Kata yang bagus! Serahkan pada kami!"

Har langsung tertawa dan memeluk Alvin, dan hanya Samael yang menutup wajahnya dengan tangannya disana.

"Bulu dari burung yang sama akan berkumpul dimanapun itu. Ayolah, apakah tidak ada kesempatan bagiku untuk menghindari menjadi bajingan?"

"Ohhhh, aku rindu pelukan Lia sekarang. Bajingan-bajingan ini "merusak" hatiku."