webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · สมัยใหม่
Not enough ratings
721 Chs

Memainkan Musik Untuk Tivana dan Lola

Berkendara selama beberapa menit, mobil Samael akhirnya memasuki kawasan perumahan elit dimana tempat tinggal Tivana berada.

Runhanya memang besar, tingkat tiga dengan taman dan kolam renang. Hanya saja....

'Sepi....Terlalu sepi....' Ya, rumahnya terlalu sepi.

Tidak bisa membayangkan, seorang perempuan cantik seperti Tivana akan tinggal di tempat mewah, tapi dikelilingi kesepian!

Ini tragis!

Lola juga merasa seperti itu saat memasuki rumah Tivana.

Melihat ini, ada rasa sakit aneh di hatinya dan tanpa sadar menggenggam tangan Tivana dengan erat.

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan ini." kata Tivana pada Lola.

"Tidak Tivana, aku tidak terima kau tinggal sendirian seperti ini!" kata Samael padanya.

"Mau diapakan? aku adalah putri tunggal dan bahkan tidak punya saudara. Ayahku adalah seorang raja dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya."

"Bahkan ibuku juga tidak peduli denganku, ini disebabkan ayah yang juga tidak peduli padanya. Keluarga cabang lain hanya ingin menjilatku."

"Seperti bibiku, dia memaksaku melakukan apa yang ingin dia perintahkan layaknya aku adalah anjing! Tapi! Disini, meskipun kosong dan sepi, aku merasakan kebebasan!"

"..."

"Kalau begitu, aku akan tinggal disini!" jawaban Samael segera membuat Tivana dan Lola tidak bisa berkata-kata.

"Lalu bagaimana dengan Bibi dan saudarimu?" tanya Tivana.

"Ajak juga mereka kesini! Kita tinggal bersama! Lagipula, rumah ini terlalu besar! Bahlan jika ada 10 orang, masih ada ruang disini!"

"..." Mendengar kata-kata Samael, Tivana berpikir sebentar dan akhirnya mengangguk dengan senyum indah disana.

Kemudian dia memeluk Samael dengan erat seakan ingin menelannya ke dalam dirinya.

Samael tidak melawan dan setelah beberapa detik, Tivana melepas pelukannya lalu berkata: "Jadi, apa tujuanmu datang kerumahku? tidak mungkin hanya untuk melihat-lihat atau bersimpati bukan?"

"Tidak mungkin! Aku hanya ingin memberimu musik piano khusus untukmu!"

"Musik piano untukku?" Wajah Tivana penuh kejutan!

Dia tahu bahwa Samael memberikan lagu Moonlight kepada seorang perempuan dan hal ini membuatnya merasa sedikit cemburu.

Tapi sekarang Samael mengatakan itu, yang membuat wajah Tivana segera menjadi penuh akan kelembutan dan cinta. 

"Kalau begitu, aku ajak ke ruang musikku!"

"Ya, ayo pergi." Samael tertawa pelan, memegang tangan Tivana dan Lola dan berkata: "Pergilah ke sana, aku akan bermain untukmu secara pribadi."

Di ruang musik Tivana, memang hanya ada piano yang juga merupakan piano merek Steinway yang harganya jutaan dolar.

Piano ini hanyalah sebuah karya seni dan merupakan piano favorit Samael sejauh ini.

"Jadi para wanita cantik, silahkan ambil tempat duduk dan nikmati buaian musik dariku~!"

Mendengar Samael mengatakan ini, Lola dan Tivana tidak bisa membantu tetapi menantikan musik piano yang akan dia berikan pada mereka.

Disini, Lola juga beranggapan bahwa dia juga akan diberikan musik secara pribadi dari Samael. Meskipun Samael tidak tahu keinginannya ini.

Keduanya sangat senang dan menatap Samael dengan lembut. Tivana yang berani berkata dengan lembut, "Aku mencintaimu, sayang."

Samael melihat ekspresi lembut Tivana dan sudut mulutnya sedikit terangkat. Dia tersenyum: "Yah, aku juga Aku mencintaimu, sayang. Aku pasti akan memenangkan International Frédéric Chopin Piano Competition dan akan kuberikan penghargaannya padamu."

Mendengar Samael mengatakan ini, wajah cantik Tivana bahkan lebih memabukkan: "Yah, aku menantikannya, dan aku juga percaya padamu."

Sebagai tunangan, dia percaya pada Samael seutuhnya, bahkan jika itu kebohongan manis!

Melihat mereka berdua sudah tidak sabar mendengar, Samael duduk di kursi piano dan mulai bermain.

Melodi itu sederhana, tetapi ada sukacita yang tak terlukiskan. Seolah-olah melihat kenakalan bayi yang manis bermain, menyebarkan banyak sukacita.

Musik piano ini memiliki ritme khusus, ritme yang jelas dan cerah, dan sukacita yang sangat istimewa, memancarkan banyak sukacita, membuat setiap sel di seluruh tubuh penuh kegembiraan.

Musik piano ini jelas juga salah satu yang terbaik dalam Golden Music!

Seiring dengan melodi indah ini, mata Tivana dan Lola sangat berkialuan dan dia tidak bisa menahan semangat.

Karena keduanya jelas mengetahuinya dengan mendengarkan musik ini, bahwa musik ini, juga bisa dimasukkan kedalam musik di dunia yang sebanding dengan lagu-lagu piano seperti "Moonlight", "Fur Elise", ataupun "Waldsten" !!!

'Lagu piano ini ditakdirkan untuk menjadi lagu yang terkenal!' pikir keduanya.

Samael sebenarnya datang dengan lagu piano yang luar biasa sekali lagi. Tapi, yang benar-benar luar biasa adalah, mereka yakin bahwa ini juga merupakan Original dari Samael!

Meskipun Tivana awalnya berharap dengan musik ini, tapi dia tidak mengharapkan bahwa Samael benar-benar memainkan musik tingkat Golden Music di tingkat seperti itu.

Samael menulis "Moonlight", "Fur Elise", "Waldstein" dan bahkan karya fenomenal "Étude d'exécution Transcendante d'après Paganini No.6" itu!

Sebenarnya, di mana inspirasi meletus dan menulis lagu sememarik ini?

Meskipun keduanya penasaran, mereka tidak bertanya.

Lagu piano ini sangat gembira dan cerah, seperti suasana hati Tivana dan Lola saat ini.

Ode to Joy!

Itu benar, musik piano itu adalah "Ode to Joy"!

"Ode to Joy" juga merupakan karya musik ilahi Beethoven.

Melodinya sederhana dan bahagia, tetapi ia elegan dan murah hati, dan pantas diberi nama "Ode to Joy".

Ode to Joy dimainkan dalam Simfoni No. 9 dalam tangga nada D minor.

Sebenarnya, Ode to Joy ini merupakan Simfoni sepanjang 75 menit yang berisi bagian dari ode "An die Freude" karya Friedrich Schiller, sebagai teks yang dinyanyikan para solis dan paduan suara pada gerakan terakhir.

Tapi, Beethoven mengaransemen lagunya menjadi musik yang berbeda dari karya aslinya...itulah, "Ode to Joy!"

Karya ini merupakan contoh pertama dari seorang komponis besar yang menggunakan suara manusia pada tingkat yang sama dengan instrumen-instrumen dalam sebuah simfoni.

Simfoni ini merupakan karya musik klasik yang paling terkenal, dan dianggap sebagai salah satu mahakarya Beethoven  yang terhebat ketika dia tuli sepenuhnya!

Samael memainkan Ode to Joy dengan mudah, dan baik itu Lola ataupun Tivana, keduanya merasa bahwa musik piano ini membuat mereka sangat menyukainya.

'Musik piano ini hanyalah penggambaran hati batinnku....' pikir Tivana dengan rasa manis di hatinya.

Setelah musik selesai dimainkan, kegembiraan masih jauh dari selesai.

Tivana menatap Samael dengan lembut dan sedikit cahaya muncul di sudut mulutnya. Sambil tersenyum, bertanya: "Aku tidak tahu apa nama lagu piano ini?"

Samael tersenyum dan berkata: "Ode to joy."

"Ode to joy....Itu benar-benar nama lagu yang cocok." kata Lola dengan lembut.

Samael juga tersenyum: "Ya."

Tivana melangkah maju dan memeluk Samael dengan erat dan dengan lembut berbisik: "Kau bisa memainkan lagu piano seperti itu untukku, aku merasa sangat senang ..."

"Bodoh, Ini hanya satu lagu piano, apakah kau tergerak hanya dengan ini?" Samael tersenyum dan bertanya.

"Yah, tentu saja, itu tidak sesederhana itu, karena aku bisa merasakan hatimu...." kata Tivana lembut.

Mendengar Tivana mengatakan ini, Samael tersenyum dan memegang tangannya dengan erat dan berkata, "Yah, selama kau ingin mendengarkan, aku akan selalu memainkannya untukmu."

"Ini yang kau katakan dan tidak akan ada penyesalan yang diizinkan di masa depan."

"Tentu saja."

"Itu bagus."

Senyum Tivana semakin manis dan manis, dan dia memegang tangan Samael dengan erat: "Baiklah...Samael, aku bertemu denganmu di kehidupan ini....aku benar-benar bahagia....Bahkan, aku sangat beruntung bisa menjadi tunanganmu...."

Keduanya saling memandang, dan wajah mereka tanpa sadar mendekat. Sayangnya...

"Ehem! Maaf jika menganggu, tapi Samael....bagaimana dengan lagu untukku?"

Lola tidak bisa membaca suasana... atau, dia sengaja? Samael tidak tahu.