"Kepala Sekolah, aku berkata, aku hampir masuk ke rumah sakit kali ini karena pot bungamu."
"Begitukah, tapi kau tidak terkena bukan? Cepatlah masuk, lalu mainkan aku beberapa lagu dengan Cello." Kepala Sekolah berkata dengan dingin lalu berjalan masuk tanpa mengatakan permintaan maaf pada Samael!
'Minta maaf dulu padaku !!!!' Samael ingin mengatakan itu, tapi dia menahannya dan segera masuk kedalam rumah Kepala Sekolah.
Interior rumah Kepala Sekolah sangat biasa, tapi Samael bisa merasakan sesuatu yang mengerikan selalu mengintainya dari semua sisi !!!
'Apa ini!? Apakah ini rumah hantu!? Kenapa aku merasa bahwa aku selalu ditatap setiap aku melangkah maju !!!'
"Kakak, kau memiliki kekuatan Lucifer bukan? Serap saja semua kesialan ini, toh, itu bermanfaat bagi kekuatan Kakak."
"Itu benar !!!"
"Apa yang benar." Kepala Sekolah berhenti berjalan, berbalik sedikit, dan bertanya pada Samael yang ada dibelakangnya.
Samael langsung tutup mulut dan membuat alasan: "Aku perlu ke kamar mandi? Dimana itu?"
"....Kau tidak akan melakukan hal aneh di kamar mandiku bukan?" Tatapan tajam dan dingin Kepala Sekolah membuat Samael terdiam.
"Kepala Sekolah, menurutmu aku itu apa?"
"Binatang buas yang menancapkan taringnya ke semua wanita di Universitas dan kera yang estrus saat melihat wanita cantik."
"Aku 100% seorang laki-laki terhormat !!! dan jangan salahkan aku bila banyak wanita yang menyukaiku karena aku tampan!"
"Dan anehnya, kenapa Kepala Sekolah tidak memerah wajahnya saat melihatku !!!"
"Humph! Lihat? Kera Estrus tetaplah Kera Estrus. Bahkan kepercayaan dirinya mengalahkan arti nama Narsis."
"Ahh, kau sudah tidak bisa diselamatkan! Lupakan, katakan dimana kamar mandinya?"
Kepala Sekolah hanya menatap Samael dengan dingin dan berkata: "Belok kanan setelah kau menemukan persimpangan didepan. Masuk ke pintu kelima dari sebelah kirimu."
Samael tidak ragu lagi untuk berjalan cepat melewati Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah yang melihat kepergian Samael segera duduk di sofa.
Tapi saat ini, rona merah samar di pipi Kepala Sekolah terlihat !!!
Sayangnya, ekspresi Kepala Sekolah kembali ke pegunungan Alphen sedetik kemudian!
Di kamar mandi, Samael melihat seisi ruangan terlebih dahulu dan tidak menemukan sesuatu yang merupakan harta disana.
Samael bersedih selama 1 detik sebelum dia akhirnya tersadar akan pekerjaannya.
Dia kemudian menutup pintu, lalu menguncinya.
Meskipun sudah hebat bahwa tidak ada kesialan yang menyertainya saat berjalan ke tempat ini, Samael masih bersiaga penuh!
Kemudian, Samael membuka kedua telapak tangannya, dan kemudian terlihat bahwa dua lubang hitam berbentuk spiral langsung menyerap sesuatu yang berbentuk gas berwarna hitam!
"Ini kesialan yang terakumulasi di rumah ini! Hebat! Ada banyak! Bahkan nilai Kekuatan Kakak meningkat sangat cepat saat ini!"
"Aku akhirnya tahu kenapa disini kesialan menimpa Kakak! Itu karena, kesialan di rumah ini lebih banyak daripada di tubuh Kepala Sekolah! Ini mungkin karena Kepala Sekolah tinggal disini bertahun-tahun."
Samael tidak peduli kata-kata May dan terus menyerap Kesialan ini !!!!
Waktu yang dia habiskam di kamar mandi ini adalah 20 menit! Sampai akhirnya, Samael merasa semua pandangan yang tadi ada, telah menghilang !!!
"Fyuh, sungguh melegakan."
"Siapapun yang datang kerumah ini, entah nasib sial apa yang akan dia terima? Bahkan para dewa tidak bisa menghalangi nasib sial!"
"Seperti Dewa Loki yang kesialannya minta ampun meskipun dia cerdik."
"Jika dia tidak sial, maka Tahta Asgard akan jatuh ke tangannya kau tahu."
May bertepuk tangan bahagia dari tadi, ini karena Nilai Kekuatan Samael telah mencapai 5.680 yang mana sangat tinggi!
"Kakak harus menyerap kesialan dari Kepala Sekolah itu!"
"Ahhh! Aku tahu! Aku akan menyerap semua kesialannya dan memutarbalikkan kata-kata dari lidah beracunnya."
Samael membuka pintu kamar mandi sambil bergumam: "Kupikir Kepala Sekolah itu tenang dan dingin seperti gunung es. Ternyata, dia adalah gunung es yang beracun!"
"Itu karena Kakak tidak mengenalnya dengan sangat baik. Dan semua informasi Kakak tentang sifatnya hanya dari desas desus bukan?"
Samael mengangguk dan pergi ke tempat dimana dia dan Kepala Sekolah berpisah.
Sesampainya disana, dia tidak menemukan satupun orang.
"Kemana dia pergi?" Samael mengerutkan kening dan berjalan menyusuri rumah yang telah dibabtis ini.
Sampai akhirmya, Samael mendengar suara samar dari sebuah alat musik.
Mengikuti sumber suara, Samael akhirnya datang ke sebuah ruangan yang berwarna putih murni tanpa ada apapun!
Di tengah ruangan itu, terlihat Kepala Sekolah yang duduk di kursi sambil memegang Cello di tangannya dan memainkan sebuah nada musik.
Posisi anggunnya saat duduk dengan latar jendela yang terbuka, sehingga membuat rambutnya terbang, membuat Samael terpesona.
Terutama saat dia melihat senyuman tipis sekali di mulut Kepala Sekolah! Ini bagai bunga yang mekar di tengah es beku dan hujan salju !!!!
Putih murni dan indah !!!!!!
Samael diam dan terus mendengarkan nadanya. Sebagai pemusik dan mendapat keterampilan musik super, pendengaran Samael tentang nada sangat sensitif!
Tapi kemudiam dia mengerutkan kening dan berkata: "Permainannya...banyak yang salah....lagu ini, hanya acakan dari sebuah karya tangan amatir? Tidak ada nada naik dan turun, emosional tidak terlihat...."
Permainan Cello berakhir saat suara ini muncul, dan mata Kepala Sekolah terbuka lalu menatap Samael dengan dingin.
"Kalau begitu, contohkan aku permainan yang baik." Kepala Sekolah berdiri dan memberikan Cello-nya pada Samael.
Samael maju dan menerima Cello dari tangan Kepala Sekolah.
Kemudian dia duduk di tempat duduk yang Kepala Sekolah duduki tadi. Itu terasa hangat karena baru saja ditempati bokong semok Kepala Sekolah.
"Biar aku beri tahu, apa itu lagu menggunakam Cello yang sebenarnya!"
"Cepatlah, jangan membual. Aku tahu kau bisa piano, tapi Cello, humph!"
Samael mengangkat bahu dan sudah tahu lagu apa yang cocok untuk Kepala Sekolah yang dingin sekaligus beracun ini.
"Lalu akan memainkan cover Frozen - Let it Go !!!"