"Bisakah kami tahu bagaimana hasil interogasinya sekarang?"
Tanya Samael yang berdiri menyamping sambil melihat satu pria kekar yang terlihat babak belur di wajahnya.
Polisi disana berkata: "Dia benar-benar tutup mulut, dan hanya satu hal yang kami tahu dari orang ini. Tugas Keluarga."
"Benar saja, kau dari mereka." Har mengerutkan keningnya dan juga langsung menatap pria kekar yang babak belur disana.
Dia akhirnya menatap Samael dan bertanya, "Apa yang akan kita lakukan kepada mereka sekarang? Kemungkinan besar mereka masih pengawal di tangan keluarga gadis itu."
Samael menarik kerah baju pria kekar itu dan bertanya dengan suara dalam: "Kenapa kalian harus menargetkanku?"
"..." Pria kekar itu mengangkat kepalanya dan menunjukkan senyuman lebar menghina: "Kau....tidak pantas mengetahuinya!"
Plak! Plak! Plak! Plak! Plak! Plak! ...
Samael menampar kedua pipi pria itu berkali-kali dengan keras hingga darah keluar dari mulutnya, kemudian dia membanting kepalanya ke meja disana dengan keras!
Bam! Bam! Bam! Bam!...
Selagi Samael melakukan ini, Har menyerahkan sebungkus rokok pada polisi disana dan berkata: "Maaf karena mengambil waktu kerja kalian, nih rokok jika mau."
"Tidak masalah, lagipula kalianlah yang ditargetkan. Intrik perusahaan lebih dalam daripada intrik militer." kata polisi disana dan mengambil satu puntung rokok.
Polisi disana agak tua, dan dia bahkan tidak berkedip dengan adegan kejam yang dilakukan Samael disana.
Adapun Samael sendiri, dia menjambak rambut pria kekar itu dan mengadahkan kepalanya untuk menatap wajahnya saat bertanya:
"Aku tanyakan lagi, siapa yang menyuruh kalian, dan kenapa aku yang ditargetkan."
Pria kekar itu tersenyum dengan darah mengalir di mulutnya, lalu dia meludahi wajah Samael saat mengatakan: "Booodoh, kau bukan dari keluarga, hanya bisa, mati dibawah operasi kami!"
Bang!
Samael dengan kejam memukul wajah pria itu, lalu merobek bajunya saat mengusap ludah di wajahnya tadi.
Kemudian dari kain baju pria kekar tadi yang sudah dinodai air liurnya sendiri, Samael merusakkan itu ke wajahnya dengan keras, lalu memasukkannya langsung ke mulutnya dan membiarkannya menelan itu kembali!
"Ggkkk..Gahh...Guukkk....Hgghhh..."
"Polisi disana, ada stun gun?"
"Gunakan, tapi jangan buat dia mati." kata Polisi disana saat melempar stun gun kepada Samael.
Samael kemudian menembakkan itu ke pria kekar itu sebentar dan bertanya lagi: "Apakah kalian merasa bahwa aku tidak pantas duduk menggantikan posisi Lucy?"
"Begitukah, kurasa aku harus menginterogasi sendiri masalah keluarga Lucy secara pribadi!"
Bzzzzttttttt....
"aAhhhhhHhhHhHhHHHHhHHhHHHAaahHahahHHahHH !!!! ...."
Pria itu akhirnya pingsan dengan bau tidak sedap dari air berwarna kuning yang keluar dari celananya, dan Samael dengan jijik menendang pria itu hingga tersungkur ke lantai.
"Benar-benar tidak ada hasil." Har menyesal.
Tapi Samael yang mengelap tangannya menggelengkan kepalanya, "Tidak, ada banyak hasil yang aku tahu dari pengungkapan tidak sadar dari pria ini."
"Hah? Apa yang kau tahu dari orang ini?"
Samael menepuk pundak Har dan berkata dengan serius, "Kau akan tahu nanti, tapi sekarang, aku butuh bantuanmu dan juga Keluargamu."
"Apa yang...." Har pertama kalinya agak bingung, tapi kemudian matanya melebar dan berkata dengan nada tenang: "Kau ingin, aku melakukan itu?"
"Bukankah sudah jelas? Ini juga akan membuat hubunganmu dengan Lucy terputus seperti yang kau inginkan, bagaimana, mau ikut permainanku?"
Har menjabat tangan Samael dan tertawa kejam, "Itulah yang kuinginkan! Benar saja, keputusanku untuk berteman denganmu itu benar !!!!"
"Tentu saja." Samael akhirnya berkata: "Lalu hal pertama yang kau lakukan adalah..."
Keduanya pergi sambil berbisik meninggalkan polisi tadi yang duduk di meja interogasi sambil merokok:
"Lihat, intrik lagi dan lagi. Jelas keduanya berencana untuk menyerang Keluarga Lucy ini. Menakutkan, berapa juta dolar kerugiannya nanti ya?"
-----------------
Beberapa jam kemudian.
Di sebuah villa mewah yang benar-benar luas dan lebar, saat ini terlihat sosok Lucy dan Chelsea yang sedang berhadapan dengan seorang pria paruh baya tampan!
"Paman Jaze, kau jelas-jelas bermain kotor padaku! Ini adalah perusahaan Ayahku dan milikku, bukan milikmu yang hanya tahu menumpang uang !!!"
"Hahahaha! Keponakanku yang bodoh, Ayahmu membangun perusahaan itu dengan modal awal dariku. Dan aku masihlah pemegang saham terbesar ketiga setelah Ayahmu dan dirimu!"
Paman Jaze ini tertawa tidak senonoh saat mengatakan: "Ditambah, aku hanya menyingkirkan sampah tidak penting di perusahaan. Itu saja."
"Samael bukan sampah! Dia membantu perusahaan kami bangkit sangat cepat !!!"
"Dibandingkan Har, Samael yang kau sebut ini hanya butiran pasir." Paman Jaze menyipitkan matanya dan berkata dengan dingin: "Atau jangan bilang, kau menggunakan Samael ini demi menghindari Har ?!"
"Keponakan bodoh! Kau itu cantik, dan Har itu tampan plus kaya dengan jaringan luas! Jika kau menikahinya, keluarga kami akan mendapatkan keuntungan yang besar !!!!"
"Hah! Itu keuntungan bagimu sendiri! Jangan kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan sialan!" Lucy dengan marah berkata: "Ayah dan Ibu tidak tahu karena aku tidak mau melibatkan mereka, tapi itu juga karena aku tidak mau mereka bertengkar dengan Paman menjijikkan sepertimu!"
"Hahahaha! Karena itulah kau naif! Serahkan saja perusahaan itu kepadaku, dijamin kau bisa tenang melahirkan lusinan babi (anak) dengan bajingan Har itu !!!"
"Sialan...."
Lucy ingin menampar wajah paman Jaze ini, dan bahkan Chelsea juga ingin memghancurkan alat kelamin pria di depannya ini!
Tapi pada saat ini, ponsel Chelsea bergetar, dan ini membuat suasana disana tenang sebentar.
"Halo, ada apa?" Chelsea menyapa langsung menanggapi panggilan telepon disana.
"Sekretaris Chelsea! Ini gawat! Sangat gawat !!! Saham, saham perusahaan anjlok dan diakuisi sebanyak 50% secara keseluruhan !!!!"
"Bagaimana mungkin !!!!"
Chelsea langsung ketakutan, tapi tidak menunggu dia berkata-kata lagi, ponsel di tangan Lucy juga bergetar.
Dia mengangkatnya dan segera raungan mengerikan datang langsung dari ponselnya:
"LUCY !!!!! APA YANG KAU LAKUKAN !!! HAR DATANG KE KAMI DAN MENGATAKAN BAHWA DIA SUDAH MUAK DENGANMU DAN AKAN MENGHANCURKAN PERUSAHAAN KAMI !!!!!!!!"
"A-Apa ?! Ta-Tapi Ayah, Har dan aku...."
"AAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHAAAHHAHAHHHAHHH !!!!!! Aku benar-benar tidak tahu kenapa kau melakukan ini !!!"
"Sekarang Har ada di rumahku dan Ibumu! Cepatlah kesini dan selesaikan masalahnya !!!"
Tut ..Tutt ..
Lucy tercengang, Chelsea tercengang, dan hanya Paman Jaze yang tertawa terbahak-bahak saat menuding Lucy dengan jarinya.
"Lihat bukan? Semua ini bukan salahku, tapi salahmu, oh Keponakanku Lucy yang cantik dan bodoh..."