webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
280 Chs

Rencana Perjodohan

Setelah makan siang, Refan dan Miko langsung mengantar istri-istri mereka pulang ke rumah. Dan lagi-lagi Adila terjebak dengan Louis.

"Louis titip Adila ya? Jagain baik-baik sampai kantor! Dia suka nakal soalnya," goda Reisya pada Adila.

"Gw bukan anak kecil lagi Reisya, gak perlu di titipin gitu. Kan jadi berasa anak TK gw," jawab Adila dengan wajah yang di tekuk kesal.

"Gw gak bilang lo anak TK kok, gw cuma minta Louis buat jagain lo aja. Soalnya lo suka bertingkah konyol dan ngeselin kalau lagi gabut," balas Reisya alis terangkat sedikit.

"Itu sama aja lo anggap gw anak kecil Reisya! Gw bisa jaga diri sendiri gak harus di jagain juga aman kok," tukas Adila protes.

"Masa sih? Tapi gw rasa lo masih gak aman tuh," balas Reisya dengan tatapan santai.

"Udah si Dil, ikuti aja apa kata Reisya. Lumayan juga kan tumpangan gratis, masa iya gak di manfaatin?" ucap Zahra semakin memanas-manasi situasi saat itu

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com