webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
280 Chs

Pengacara

Setelah acara makan bersama yang di traktir oleh Refan, kelima orang itu pun berpisah. Refan dan Reisya kembali ke rumah, begitu juga dengan yang lainnya. Sesampainya di Mansion, Refan dan Reisya langsung masuk ke dalam. Saat mereka tiba di dalam, ternyata sudah ada beberapa orang berkumpul bersama Monalisa dan juga Rudy.

Refan dan Reisya saling melirik, mereka sama-sama tidak mengerti kenapa orang-orang itu berada di sana. Lalu akhirnya mereka menghampiri ruang tengah, dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Monalisa akhirnya melihat Reisya dan Refan yang melangkah mendekat, lalu ia pun memanggil Reisya dan meminta Reisya untuk duduk bersamanya.

"Nah kebetulan sekali, kalian sudah pulang. Reisya, sini nak!" Panggil Monalisa.

"Iya mah." Jawab Reisya lalu ia melangkah mendekati Monalisa.

Refan tetap berdiri di sana, sambil memperhatikan apa yang sebenarnya sedang di lakukan oleh dua orang asing itu pada sebuah kertas di hadapan mereka.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com