webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
280 Chs

Di Lecehkan

"bentar, nah! Udah dapet nih, langsung gw putar aja ya." Jawab Simon berhasil menemukan rekaman itu.

Semua orang fokus pada layar, sampai akhirnya layar itu menunjukkan gambar seorang gadis yang tidak lain adalah Reisya. Dalam rekaman itu Reisya baru saja keluar dari toilet 5 menit setelah ia masuk ke sana, tapi tiba-tiba seseorang datang di belakang dan membekapnya.

"Stop!" Teriak Refan tiba-tiba.

Semua yang ada di sana langsung terkejut mendengar teriakan Refan, pasalnya mereka sedang serius memperhatikan layar itu.

"Lo bisa biasa aja gak bilangnya? Kaget gw!" Protes Nando dengan kesal.

Refan mengabaikan protes yang Nando ajukan, lalu ia malah menunjuk salah satu bagian di layar monitor.

"Bodo amat. Mon, lo perlambat bagian ini." Balas Refan lalu memerintah Simon untuk melakukan apa yang ia katakan.

"Ok, bentar." Jawab Simon setuju, ia juga seperti kenal dengan sosok orang yang ada di belakang Reisya itu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com