webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · วัยรุ่น
Not enough ratings
280 Chs

Bercanda

Waktu menunjukkan pukul 4 sore, satu persatu dari 7 anak remaja yang berkumpul itu mulai berpamitan. Di mulai dari Andre, lalu Doni dan Nino, di sambung Mira juga Zaco karna mereka satu mobil. Hingga akhirnya semua berpamitan pulang kecuali Fasya yang masih ingin di sana, tentunya setelah menyusun rencana dengan Syafa.

"Ya sudah guys gw duluan ya? Sampai bertemu di sekolah, bye!" pamit Andre pada yang lain.

"Gw juga pamit ya? Sudah sore," lanjut Doni

"Gw juga, maklum satu mobil soalnya. Jadi harus bareng," sambung Nino dengan kekehannya.

"Oh iya gak apa, kalau gitu hati-hati ya?" jawab Adisty dengan senyum santai.

"Siap kak!" jawab Andre dan Nino bersamaan.

Setelah itu Andre, Doni, dan Nino melangkah meninggalkan rumah Adisty. Lalu Mira pun bangkit, di ikuti Zaco setelahnya.

"Kak Adis, kak Fasya, Syafa, gw juga pamit ya? Sudah sore, gak apa kan kalau di tinggal?" pamit Mira dengan perlahan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com