"Mas, apa kau sudah bertemu dengan Saskia?" tanya Dania hati-hati saat Steven baru saja selesai mandi. Lelaki tampan itu menatap sang istri dan menggelengkan kepalanya perlahan.
"Sejak kita menikah dia semakin sibuk dengan karirnya. Kau kan bisa lihat sendiri dia wara- wiri di layar kaca. Terakhir aku menemuinya di apartemen minggu lalu dan ...."
"Dan?"
Dania menata Steven, ia merasa berdebar-debar menunggu perkataan Steven selanjutnya.
"Aku merasa dia makin jauh denganku."
"Kenapa kau tidak mengatakan saja jika kau ingin mengakhiri pernikahan kita dan menikahi dia, Mas? Tidak akan terjadi apa-apa denganku. Lagi pula sampai hari ini toh aku masih perawan," kata Dania.
Sebagai seorang wanita, Dania sangat mengerti bagaimana perasaan Saskia. Meski mereka tidak pernah akur sejak kecil tapi ia menyayangi adiknya itu.
"Aku sedang banyak pekerjaan di kantor Dania. Bisakah kau tidak membahas soal adikmu dulu?" kata Steven pada akhirnya. Dania hanya menganggukkan kepalanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com