Sebenarnya Belinda masih ingin mengorek keterangan dari sang kakak. Ia penasaran dengan apa yang terjadi antara Bian dan sahabatnya, Zalina.
Sejak dulu sebenarnya Belinda ingin sekali menjodohkan Bian dan Zalina. Hanya saja memang belum kesampaian. Dan jujur saja begitu tau jika Zalina dan Bian ternyata bekerja di kantor yang sama ia senang bukan kepalang.
Dan melihat gelagat keduanya ia sangat yakin jika sudah terjadi sesuatu antara Bian dan Zalina.
"Aku pergi sekarang, ya?" kata Belinda yang membuyarkan pandangan Bian dari Zalina. "Kontraktor yang mau desiain gedung untuk butik, sudah nungguin," lanjut Belinda lagi.
"Bawa mobil nggak?" tanya Bian.
"Bawa, dong. Masa adikmu yang cantik ini jalan kaki atau naik taksi online," jawab Belinda sambil mengedipkan matanya.
"Hati-hati, ya. Jangan ngebut."
"I will," kata Belinda, pamit kepada Bian. "Sampai ketemu nanti malam, ya," kata Belinda pada Zalina.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com