Eun dan nyonya Mei dengan ekspresi wajah terlihat panik. Mereka sejak tadi mondar mandir di depan sebuah ruang tindakan. Keduanya tak bisa duduk tenang atau sekedar berdiri diam.
Lampu masih menyala hijau, itu artinya para dokter belum juga selesai melakukan tugas mereka di ruang operasi.
Eun menggigit ujung kukunya, dia akhirnya bisa merebahkan diri di kursi, dia hanya bisa terduduk lemas, mengangkat kepala, mendongakkan kepala, menanti lampu ruang operasi berubah warna.
Dia sangat takut, sangat ketakutan, dia takut jika hal buruk terjadi pada Kai. Bagaimana kalau kekasihnya itu, bagaimana kalau, bagaimana-- banyak pikiran yang buruk melintas di kepalanya, dan ia tak yakin bisa menghadapi semuanya sendirian, dia tak bisa sendirian, tidak bisa! Dia tak mau kehilangan kai lagi.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com