Beberapa bulan berlalu, angin musim hujan mewarnai hari itu, cuaca terasa sedikit lebih dingin dan lembab, matahari baru saja berhenti mengerjakan tugas baiknya hari ini.
Wajah wajah cemas menanti sambil menggerakkan sendi sendi jari, wajah emi dan Bambang tampak cemas menunggu di luar ruang bersalin, dia bersama istrinya yang juga sama cemasnya.
Baru tadi siang mereka berkemas dan menyiapkan semua detail yang diperlukan tak dinyana sore ini semua sudah mencapai titik yang sudah di tunggu tunggu.
Kelahiran cucu pertama mereka. Suasana begitu hening tapi di dada begitu gegap gempita, debur jantung yang membuat emi ataupun Bambang tak bisa duduk tenang, wajah wajah panik antara tak sabar tapi juga penuh harapan, harapan menyambut nyawa baru yang hadir di keluarga mereka.
"Pak!" Panggil seorang perawat ke arah Bambang dan mengejutkan keduanya.
"Ya.." balas pria paruh baya itu mencoba menenangkan diri agar ia bisa menjawab dengan benar pertanyaan perawat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com