webnovel

Rasa marah yang tertahan

Satu minggu berlalu, Satria sudah keluar dari rumah sakit. Namun kakinya masih juga belum puloh sepenuhnya, saat ini ia harus menggunakan tongkat ke mana-mana.

Awalnya Rido melarang Satria untuk ikut ke supermarket membeli camilan, tetapi pria itu memaksa karena ingin memilih sendiri camilan kesukaannya. Rido tak bisa melarang, lagu pula setiap belanja selalu menggunakan uang Satria.

Di sela Rido sedang mencari snack yang ukurannya lebih besar, ia malah mendapati seseorang yang familiar berada tak begitu jauh. Orang itu bersama dengan istrinya berada di rak susu khusus untuk anak kecil.

"Sat, itu kan bokap lo sama ibu tiri lo?" ujar Rido memberitahu Satria. Lantas Satria langsung merilik ke arah yang Rido tunjuk.

"Biarin aja. Aku gak peduli," balas Satria acuh tak acuh kemudian memilih melenggang. Satria tidak mau sampai bertemu dengan mereka.

"Ambil camilan secukupnya, kita langsung pulang ke markas," kata Satria berhenti sejenak lalu segera pergi lebih dulu ke arah kasih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com