Asisten Zhang pura-pura terbatuk berulang kali.
Satu per satu orang yang ada di ruang rapat akhirnya tersadar dari lamunannya, namun Han Jingnian masih tetap fokus menatap ponsel.
Asisten Zhang terdiam melihat ekspresi tersenyum bos besarnya.
Setelah beberapa saat, asisten Zhang melihat Han Jingnian seperti tidak berniat untuk berhenti tersenyum. Sehingga dia kembali berdehem dua kali. "Ehm … Direktur Han … ehm ehm."
Han Jingnian akhirnya tersadar, kemudian menoleh melihat asisten Zhang. Dia berujar secara pribadi pada asisten Zhang, "Tenggorokanmu sakit? Apa Xie Lin perlu datang untuk memeriksamu?"
Asisten Zhang benar-benar terkejut dengan kalimat tak terduga Han Jingnian. Dia buru-buru menggeleng. "Tidak perlu, tidak perlu. Sekarang waktunya rapat."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com