webnovel

BTS Dark Story

"Apakah kau menyukai sesuatu yang mistis dan menegangkan? Jika iya, maka bergabunglah bersama kami, Bangtan!" -Kim Namjoon

Roy_Kiyowo · สยองขวัญ
เรตติ้งไม่พอ
8 Chs

Dark Story (Chapter 7)

Jungoh dan Hyuyon terlihat asyik berdua'an di danau yang begitu sepi. Hanya ada mereka berdua di tempat itu. Mereka melakukan apa saja yang menyenangkan, selama tak ada orang lain di sana berpelukan,  berciuman,  dan masih banyak lagi.

Namun ketika mereka hendak berciuman lagi,  Jungoh berteriak ketakutan dengan amat sangat. Sebab,  ia melihat wajah Hyuyon berubah menjadi wajah gadis yang kemarin ia bedah bersama-sama anggotanya. Hyuyon sangat terkejut mendengar teriakan Jungoh.

"Chagiya, ada apa?!" tanya Hyuyon dengan penuh kekhawatiran. Sedangkan Jungoh mengucapkan sesuatu secara lirih seperti sedang berkomat-kamit.

"Pergilah! Pergilah dari sini!" seru Jungoh sembari menutup matanya dengan kedua tangan.

"Chagiya, ada apa? Ini aku!" seru Hyuyon sembari berusaha membuka kedua tangan Jungoh. Laki-laki itu pun membuka matanya dan sangat terkejut ketika melihat wajah kekasihnya yang kembali seperti semula.

"Ada apa?" tanya Hyuyon. Dengan raut wajah ketakutannya, Jungoh pun menceritakan semuanya yang baru saja ia alami. Namun, Hyuyon justru menertawakannya.

"Ya! Kau pasti terbawa oleh perkataan Jungkook!" seru Hyuyon. Jungoh pun terdiam sejenak. Sepertinya benar yang dikatakan oleh Hyuyon bahwa ia terlalu terbawa dengan perkataan Jungkook.

*****

Di saat jam makan siang, Taehyung mengajak Sujeong untuk makan siang di kantin. Gadis itu sangat lahap sekali menyantap jajjangmyeon yang dipesankan oleh Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya memandangi gadis itu. Ia sama sekali tak memesan makanan dan hanya menyilangkan kedua tangannya.

"Oh, Sunbaenim, kau tidak makan?" tanya Sujeong dengan sedikit merasa tak enak dengan Taehyung. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah kenyang," sahut Taehyung. "Tolong, jangan panggil aku dengan sebutan sunbae. Panggil saja Taehyung,"

"Oh, baiklah, Tae ... Hyung," sahut Sujeong dengan sedikit terbata-bata. Beberapa saat kemudian, Sujeong pun selesai makan. Taehyung lantas melihat-lihat keadaan di sekitarnya yang tidak terlalu ramai. Setelah dirasa aman, ia pun mulai bertanya-tanya kepada Sujeong.

"Mengenai mayat itu ... apa kau tahu bahwa saat itu, ia masih hidup?" tanya Taehyung. Gadis itu mengembuskan napas panjang, dan menganggukkan kepala.

"Iya, aku tahu bahwa dia masih hidup," sahut Sujeong. "Saat itu, beberapa teman-temanku menyiapkan peralatan bedah, sedangkan Jungkook justru sibuk memerhatikan kelompok lain. Dan aku sempat menyentuh nadi mayat itu. Memang sangat lemah. Tapi, aku rasa, dia masih bisa bertahan hidup,"

"Saat aku mengatakan itu kepada teman-temanku, mereka melarangku dan juga Jungkook untuk ikut campur. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang sedang ditutupi," ujar gadis itu.

"Saat teman-temanku mulai membedahnya, dia tiba-tiba membuka matanya. Aku sangat terkejut. Karena, itu sangat mengejutkan. Bagaimana mungkin dalam keadaan seperti itu, ia bisa membuka matanya?" tanya Sujeong. Taehyung mendengar cerita Sujeong dengan seksama.

"Yang membuatku sangat aneh, kenapa tak ada yang mengetahui bahwa saat itu dia masih hidup? Padahal, aku yakin, orang awam pun pasti tahu bahwa gadis itu masih hidup," lanjut Sujeong. Mendengar cerita Sujeong, ia pun baru menyadari sesuatu. Benar, ia tahu siapa pelaku yang sebenarnya.

"Baiklah, terima kasih atas waktu luangmu," ucap Taehyung, laki-laki itu pun terburu-buru pergi meninggalkan Sujeong yang terheran-heran menatap Taehyung.

*****

Taehyung berlari-lari menyusuri koridor untuk mencari ke-enam member Bangtan lainnya. Beberapa saat kemudian, ia pun menemukan mereka tengah berkumpul di atas atap. Taehyung pun melangkah menuju ke arah mereka dengan napas yang tersengal-sengal.

"Aku sudah tahu pelakunya!" seru Taehyung.

"Siapa?" tanya Jimin.

"Dia adalah orang yang pertama kali memeriksanya," sahut Taehyung. Yoongi pun lantas berkata.

"Tunggu, biar kutebak. Pasti wali kelas kalian berdua kan?" ujar Yoongi sembari menunjuk Taehyung dan Seokjin.

"Kenapa kau bisa berpikir begitu?" tanya Seokjin.

"Karena sebelum praktek dimulai, ia pasti memeriksa mayat-mayat itu terlebih dahulu," sahut Yoongi. Seokjin pun mengembuskan napas panjangnya.

"Bodoh! Sebelum praktek dimulai, Jun sonsaeng-nim bersamaku," ujar Seokjin. "Lagipula, yang mempersiapkan semua itu adalah Chan gyeongbi-nim. Dia yang membawa mayat-mayat itu ke ruang praktek, dan juga merapikannya,"

"Tunggu, kalau bukan Jun sonsaeng-nim, apa itu artinya Jin hyung pelakunya? Bukankah sebelum mayat itu dibedah, Jin hyung sempat membuka selimutnya?" tanya Hoseok. Semua orang menahan tawa mendengar perkataan Hoseok yang begitu polos, terkecuali Seokjin yang terlihat sangat kesal dengannya.

"Bodoh! Bagaimana bisa kau menuduhku seperti itu?! Yang aku buka selimutnya itu bukan mayat itu, melainkan mayat lain!" seru Seokjin. Hoseok pun mencemberutkan bibirnya.

"Oh berarti aku salah. Mianhae, Hyung," sahut Hoseok yang sedikitpun tak merasa bersalah kepada Seokjin. Sedangkan Namjoon terlihat sedang berpikir keras. Beberapa saat kemudian, akhirnya ia berbicara.

"Apa maksudmu itu wakil kepala sekolah kita? Choi gyojang-nim?" tanya Namjoon. Jimin pun menatap Namjoon.

"Kenapa kau bisa berpikir begitu, Hyung?" tanya Jimin.

"Mudah saja. Taehyung mengatakan bahwa pelakunya adalah orang yang pertama kali memeriksa mayat itu. Dan yang melakukan itu adalah Choi gyojang-nim," sahut Namjoon. Mendengar ucapan Namjoon, Seokjin pun menganggukkan kepalanya.

"Aku rasa itu benar, ciri-ciri pelakunya sama persis dengan Choi gyojang-nim," gumam Seokjin. "Ia memiliki tubuh tinggi, tegap, berkulit gelap, dan juga memiliki mata yang tajam,"

"Hanya saja saat itu, aku tidak yakin bahwa dia pelakunya," lanjut Seokjin.

"Benar, pelakunya adalah Choi gyojang-nim," sahut Taehyung. "Itu artinya, Choi gyojang-nim mengetahui bahwa ada tiga orang yang menyaksikan semua itu. Dan ia menyuruh tiga orang itu untuk tutup mulut. Setelah mengetahui bahwa gadis itu masih hidup, ia dengan sengaja membawanya ke sekolah dan menyuruh tiga orang itu untuk membunuhnya dengan cara membedahnya. Maka dari itu, Jungkook dan Sujeong dilarang ikut campur oleh mereka. Karena dengan keikut sertaan mereka berdua, kedok mereka akan terbongkar dengan mudah,"

Semua orang pun memikirkan analisa yang diungkapkan oleh Taehyung. Tampaknya, mereka memahami semuanya.

"Itu sangat masuk akal," gumam Namjoon.

Setelah beberapa saat, Taehyung baru menyadari bahwa Jungkook tidak ada di sana.

"Di mana Jungkook?" tanya Taehyung. Semua orang menggedikkan bahu mereka. Namun tiba-tiba, Namjoon membelalakkan matanya.

"Aku baru ingat! Jungkook ... ia dalam bahaya! Ia pasti sedang menemui tiga orang itu!" seru Namjoon. Semua orang sangat terkejut mendengar ucapan Namjoon, dan beranjak pergi meninggalkan atap.

*****

Di dalam toilet wanita, seorang murid perempuan bernama Park Yunji terlihat sedang membuang pembalut di dalam tempat sampah. Di dalam toilet itu, ia merasa bahwa seseorang tengah mengawasinya. Tapi, ia yakin bahwa di sekitarnya itu tidak ada orang lain selain dia. Lalu, ia melihat ke atas yang terlihat sangat jelas bahwa sesosok makhluk halus tengah melihatnya. Mata hantu itu menatapnya dengan tajam dan sangat mengerikan. Makhluk halus itu seperti mencoba untuk meraihnya.

Yunji lantas berteriak dan berlari meninggalkan toilet dengan penuh ketakutan.

Beberapa saat kemudian, Yunji menghentikan laju larinya di koridor dengan napas yang tersengal-sengal. Ia mencoba menenangkan diri dan mengatur napasnya. Namun, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Yunji pun sangat terkejut dan nyaris berteriak. Tapi ternyata, orang yang menepuk pundaknya adalah Jungkook. Gadis itu pun terlihat sangat lega.

"Mianhae, aku mengejutkanmu. Tapi, bisakah kita berbicara?" tanya Jungkook. Gadis itu pun menganggukkan kepalanya, dan berjalan mengikuti Jungkook.

***** TBC *****