Ellen yang mendengarnya langsung menundukkan kepala dengan kedua pipinya yang dikembangkan sehingga kini Samuel yang melihatnya pun tahu kebiasaan dari gadis itu.
"Lo nggak akan pernah bisa bohong dari gue, El. Gue masih inget setiap kebiasaan-kebiasaan lo itu," ujar Samuel terkekeh. "Udah, ya, jangan marah lagi."
Viona yang sedari tadi memerhatikan pun merasa terharu dengan sikap Samuel. Gadis itu juga gemas dengan Ellen yang ternyata kelewat polos membuatnya tidak tega karena harus mendapatkan laki-laki menyebalkan seperti Samuel.
"Heh, Samuel. Si Ellen jangan diapa-apain, ya, dia anak baik-baik soalnya."
"Gue tau, Na." Samuel berdecak kesal.
Ketika sedang berada dalam perjalanan menuju ke Cafe, tiba-tiba saja Rai ingin membeli sesuatu terlebih dahulu sehingga membuat laki-laki tersebut langsung menepikan mobilnya lebih dulu.
"Aku pengen beli es krim dulu, kamu mau nggak?" tanya laki-laki itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com