Ia pun menatap sahabatnya, yang sedang bersedih atas perkataannya pada Juliet. Apa yang sudah dia perbuat, selalu terbayang dalam benak pikiranya. Membiarkan masalalu mengambil kesadarannya. Serta membuatnya menjadi bahan pelampiasan. Nabila ingin sekali menembus kesalahan, yang sudah dia perbuat padanya. Seketika dia teringat, saat melihat sahabatnya berbincang dengan lawannya. Dia pun penasaran, dengan apa yang sedang lawannya pikirkan tentangnya.
Penasaran pula, tentang sebesar apa dia membenci dirinya. Dan bagaimana persiapannya dalam menghadapi duel? Pertanyaan itulah yang sering tergiung dalam benaknya.
"Ren, bagaimana persiapan Juliet dalam menghadapi duel?" Tanya Nabila sembari menunduk.
"Jadi kamu melihatnya yah?"
"Iyah, gue sempat lihat elu ngobrol berdua dengan Juliet."
"Maaf gue gak bermaksud, ikut campur atau sebagainya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com